REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan sains menyebutkan bahwa Greenland 40 derajat lebih panas dari biasanya pada pekan ini. Es semakin kuat mencair dengan cara yang belum pernah terjadi saat musim panas mendekat di Kutub Utara.
Dilansir Science Alert, berdasarkan pengamatan alam beberapa hari terakhir mengungkapkan, peristiwa pencairan yang menantang di atas lapisan es Greenland mencapai rekor. Sementara tingkat es di Samudra Arktik tidak pernah serendah ini di pertengahan Juni selama zaman satelit cuaca.
Suhu di Greenland melonjak hingga 40 derajat Fahrenheit di atas normal pada Rabu. Sementara perairan terbuka ada di tempat-tempat utara Alaska di mana jarang terjadi, jika pernah pun hanya dalam beberapa kali.
"Serangkaian peristiwa ekstrem lain yang konsisten dengan tren jangka panjang pemanasan, mengubah Kutub Utara," ujar Zachary Labe, seorang peneliti iklim di University of California di Irvine, Amerika Serikat.
Ia mengatakan, kehangatan dan pencairan es yang tidak normal di Kutub Utara mungkin dapat mengacaukan cuaca. Kemudian hal itu mengakibatkan melelehnya lapisan es Greenland antara bulan April dan Oktober.
Peristiwa meleleh baru-baru ini ditunjukkan oleh garis biru tampaknya menjadi yang terbesar pada pertengahan Juni. Data dari Pusat Data Salju dan Es Nasional menunjukkan bahwa lapisan es Greenland mengalami pencairan terbesarnya pada awal musim ini dalam catatan pekan ini.
Meskipun beberapa tahun sebelumnya lapisan es Greenland juga menunjukkan pencairan di pertengahan Juni yang serupa. "Pencairan itu besar dan dini," kata Jason Box, seorang ahli iklim di Survei Geologi Denmark dan Greenland.