REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sekelompok jutaan kumbang koksi yang pekan ini bergerak di udara di Kalifornia Selatan tertangkap radar sebagai gumpalan sangat besar, kata beberapa pejabat pada Kamis (6/6).
Gerombolan jutaan serangga itu bergerak di sekitar kota kecil Hesperia, lebih dari 110 kilometer di sebelah timur Los Angeles, kata petugas meterologi National Weather Service (NWS) Adam Roser. Gerombolan kumbang yang juga dikenal sebagai kepik itu berkumpul hingga rentang sampai 130 kilometer.
Setelah seorang pengawas cuaca di Kota Wrightwood mengonfirmasi serangga tersebut adalah kumbang kecil, kantor NWS San Diego pada Selasa (4/6)mengunggah rekaman video di Twitter mengenai gambar radar, yang memperlihatkan gerombolan hewan yang bergelombang.
Unggahan itu dicicit ulang 1.000 kali dan mengundang komentar seperti "lebih baik daripada belalang" dan "dapatkan kutu daun itu!" dari masyarakat. "Saya kira itu sangat keren, bagaimana kita bisa membuat orang yang berbeda ini tertarik pada ilmu pengetahuan," kata Roser.
Kumbang kecil itu dipandang menguntungkan oleh pemilik kebun sebab hewan tersebut memangsa kutu daun, tungau, laba-laba, dan kutu putih. Profesor ilmu serangga di University of California, Riverside, Ring Card mengatakan kumbang kecil memiliki ukuran mini sehingga jika seseorang berdiri di bawah gerombolan hewan itu, ia hanya melihat titik-titik di udara atau, dari kejauhan, tidak terlihat sama sekali.
Apa yang menjadi penyebab terbentuknya gerombolan?
Satu penjelasan yang mungkin ialah sangat banyak populasi kumbang kecil telah tersebar di lahan di daerah pegunungan dan temperatur yang naik membuat gerombolan serangga tersebut bermigrasi. "Ini agak terlambat daripada perkiraan saya buat mereka untuk pergi," kata Card.
Ketika mereka berada di udara, kumbang kecil mengandalkan angin untuk membawa mereka ke lembah tempat mereka mungkin menemukan sangat banyak kutu daun untuk dimakan, kata Card. Saat serangga itu menyebar, kumbang-kumbang yang tidak beruntung akan tersesat ke gurun dan mati.