Sabtu 08 Jun 2019 02:03 WIB

Tips Merawat Mobil Setelah Dipakai Perjalanan Mudik

Penggunaan mobil dengan jarak jauh dan terus menerus bisa membuatnya mudah rusak.

Red: Nur Aini
Merawat Mobil. Ilustrasi
Foto: Carscoops
Merawat Mobil. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim mudik Lebaran 2019 ini masih banyak masyarakat yang menggunakan mobil pribadi untuk menjumpai sanak saudaranya yang jauh. Sehingga, penggunaaan mobil itu mudah rusak karena pemakaian dengan jarak yang cukup jauh dan terus menerus.

CEO Dokter Mobil, Ricky Sen memberikan beberapa pengetahuannya tentang hal-hal yang harus diperhatikan pada mobil pribadi anda saat sudah balik mudik, agar tidak mengalami kerusakan yang parah ke depannya.

Baca Juga

1. Penggantian Oli.

Oli jika mendekati penggantian wajib diganti pada saat jarak tempuh sudah mencapai 5.000 km. Namun, ketika kendaraan yang digunakan untuk mudik tidak perlu harus menunggu mencapai 5.000 km, tetapi ketika jarak yang digunakan hanya mencapai misal 3.000-an km lebih baik diganti.

2. Air Coolant, bukan air biasa.

Penggantiaan pada air coolant tidak disarankan untuk menggunakan air biasa, hal ini disebabkan karena dalam kondisi mesin panas, titik didih air sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak maksimal untuk menjaga suhu. Selain itu, air mineral juga berpotensi menimbulkan karat, termasuk di dalam jalur air untuk mendinginkan mesin.

3. Perhatikan Suhu Mobil

Mobil yang terus menerus dipakai juga bisa mengalami masalah jika dibiarkan hidup terus menerus. Selain itu, ada banyak kerusakan dalam mobil yang bisa memicu suhu mesin mobil menjadi naik, seperti adanya kerusakan pada anti-freeze atau pendingin mesin yang mengalami kebocoran dan Thermostat yang bermasalah.

4. Tune Up.

Bahan bakar minyak (BBM) yang sudah mengalami porses campuran, bisa menyebabkan kerusakan pada mesin dan perfoma kendaraan. Untuk mengatasi masalah tersebut ada baiknya di-tune up selepas balik mudik.

5. Bersihkan AC Mobil

Kondisi jalan yang tidak bisa diprediksi dan perjalanan yang jauh akan membuat AC pada kendaraan kotor, sehingga sirkulasi menjadi tidak sehat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement