Sabtu 11 May 2019 05:30 WIB

Ilmuwan Kembangkan Plastik yang Bisa 100 Persen Didaur Ulang

Saat ini produk plastik yang ada belum sepenuhnya bisa didaur ulang

Rep: Eric Iskandarsjah Z./ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi kantong plastik
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ilustrasi kantong plastik

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Saat ini telah ada plastik yang dapat didaur ulang. Akan tetapi karena adanya kandungan kimia yang melekat dalam plastik maka tidak seluruh bagian dari plastik itu dapat didaur ulang sehingga tetap menyisakan polusi.

Berangkat dari kondisi itu, Berkeley Lab tengah mengembangkan produk plastik yang dapat didaur ulang 100 persen. Dilansir BGR, hingga saat ini tak lebih dari sepertiga bagian plastik saja yang dapat didaur ulang.

Hal ini tetap saja menimbulkan polusi karena pemusnahan dari bagian yang tak didaur ulang adalah dengan cara dibakar. Peneliti utama Berkeley Lab, Peter Christensen, mengatakan sebagian besar plastik memang tidak dibuat untuk dapat didaur ulang.

“Tapi kami telah menemukan cara baru dengan memperhatikan molekul plastik sehingga plastik tersebut dapat sepenuhnya digunakan kembali,” jelas Peter dalam jurnal Nature Chemistry.

Ia mengungkap ada banyak rintangan yang membuat daur ulang plastik menjadi sulit. Perhatian utama adalah menemukan cara untuk memisahkan polimer plastik dari berbagai aditif yang sering digunakan untuk memberikan kualitas spesifik produk jadi.

Bahan kimia ini sering menempel pada plastik bahkan setelah diproses. Hal inilah yang sangat membatasi jumlah bahan yang dapat digunakan kembali.

Para ilmuwan pun mengembangkan jenis baru dari bahan plastik yang disebut poli diketoenamine atau disingkat PDK. Menurut Peter, PDK berbeda dari plastik tradisional dalam cara ikatan aditif. Ikatan plastik PDK dengan bahan kimia lainnya dapat dibalik melalui rendaman asam.

Sederhananya, daur ulang plastik PDK memungkinkan bahan dasar untuk sepenuhnya dipisahkan dari bahan kimia tambahan yang ditambahkan kemudian. Dengan demikian seluruh bagian plastik pun dapat digunakan kembali.

Para peneliti berencana menguji plastik baru dengan berbagai aditif untuk menunjukkan potensinya. Mereka juga akan memastikan plastik itu selalu dapat dipecah kembali menjadi bentuk yang paling dasar dan berubah menjadi sesuatu yang baru. “Jika semuanya berjalan dengan baik, kita bisa masuk pada era revolusi plastik,” kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement