Ahad 28 Apr 2019 12:34 WIB

Grab Siapkan Layanan Konsultasi Kesehatan

Grab Indonesia akan meluncurkan layanan konsultasi kesehatan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Grab Indonesia akan tambah fitur Tiket dan Konsultasi Kesehatan di aplikasinya.
Foto: Screenshot Grab app
Grab Indonesia akan tambah fitur Tiket dan Konsultasi Kesehatan di aplikasinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah meluncurkan layanan jasa transportasi dan pembelian tiket bioskop, Grab Indonesia berencana melengkapi layanannya dengan fitur baru. Nantinya, pengguna super app Grab bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan.

“Layanan itu akan bekerja sama dengan perusahaan layanan kesehatan Ping An,” Executive Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, pihaknya saat ini tengah fokus untuk meluncurkan layanan pada bidang layanan kesehatan dan juga asuransi. Keduanya diperkirakan akan diluncurkan pada akhir kuartal dua atau awal kuartal tiga pada 2019 ini.

Ongki menjelaskan, pelanggan akan dihubungkan dengan dokter untuk dapat berkonsultasi tentang kondisi kesehatannya, termasuk kehamilan. Layanan itu nantinya juga akan menyediakan konsultan kesehatan dengan telemedisi untuk memberikan respons yang cepat.

Layanan kesehatan ini, menurut Ongki, akan memberikan kepraktisan. Pengguna Grab tak lagi perlu antre panjang di klinik kesehatan.

“Jadi nanti kalau sakit tidak perlu datang lagi mengantre dokter,” jelas dia.

Menurutnya, saat ini rasio pelayanan konsultasi satu dokter hanya mencapi 20 hingga 30 pasien di rumah sakit. Dengan adanya layanan kesehatan pada aplikasi ini, akan menambah jumlah pasien yang bisa berkonsultasi dengan dokter. Di Cina, menurut dia, dalam sehari, dokter bisa menampung konsultasi pelanggan sebanyak 500 pasien

“Bayangkan kalau kita yang sudah ada di 220 kota di seluruh indonesia, punya layanan kesehatan yang seperti itu, orang akan lebih banyak bisa menikmati konsultasi kesehatan yang baik dan aksesibel,” jelas dia.

Namun demikian, Grab masih berupaya untuk mematangkan pengembangan konsep layanan kesehatannya. Jika bisa mendapatkan izin dari pemerintah sampai dalam pengantaran obat kepada konsumen, Grab akan mengembangkan layanan kesehatannya sampai pada tahap kepada pengantaran obat.

“Kalau dari sisi regulasi ini diperbolehkan untuk e-consultation sampai kepada e-prescription hingga dari konsultasi secara daring, pengguna aplikasi bisa mendapatkan resep obat dan memesan obatnya untuk diantar oleh mitra pengemudi kami,” jelas Ongki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement