Jumat 19 Apr 2019 22:09 WIB

Instagram Berencana Hapus Fitur Penghitung Jumlah 'Like'

Tombol like disinyalir membuat anak-anak lebih aktif menggunakan sosial media.

Rep: Muhammad Riza/ Red: Dwi Murdaningsih
Instagram
Foto: EPA
Instagram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Instagram tampaknya sedang mempertimbangkan untuk menghapus hitungan 'like'. Hal itu dianggap sebagai perubahan besar. Berdasarkan data yang ditemukan dari versi terbaru instagram. Perusahaan sedang bereksperimen menyembunyikan jumlah 'like' dari setiap unggahan.

Perubahan tersebut pertama kali diperhatikan oleh peneliti media sosial, Jane Manchun Wong. Ia membagikan sebuah tangkapan layar antarmuka di twitter

Baca Juga

"Kami ingin pengikut anda fokus dalam melihat apa yang anda bagikan, bukan pada jumlah likeyang anda dapatkan," tulis Jane dalam unggahannya.

"Selama pengujian ini, hanya orang yang membagikan unggahan yang dapat melihat jumlah like yang didapatkan," tulis Jane.

Dalam sebuah pernyataan kepada The Verge, instagram menyebutkan, meskipun percobaan tersebut tidak dilakukan secara aktif. Hal itu dimaksudkan untuk 'mengurangi tekanan' pada platform.

"Kami tidak melakukan percobaan saat ini. Namun, kami selalu memikirkan cara untuk 'mengurangi tekanan' pada instagram," kata juru bicara instagram.

Kabar tersebut datang berdekatan dengan pernyataan dari Kantor Komisi Informasi (ICO). ICO menyebutkan, media sosial yang beroperasi di Inggris harus mematikan fitur 'like' untuk menjaga privasi anak-anak.

Dalam draf yang diterbitkan sebelumnya, situs seperti, facebook, instagram, dan twitter harus menghindari dorongan yang membuat pengguna selalu ingin terlibat aktif di sosial media.

Hal tersebut di atas termasuk fitur 'like' atau 'streaks' pada snapchat. Fitur tersebut membuat anak-anak menggunakan layanan lebih lama dari yang mereka inginkan. Hal itu memungkinkan adanya lebih banyak pengumpulan data pribadi.

"Ini adalah generasi yang terhubung. Internet dan semua keajaibannya telah menyatu dengan kehidupan keseharian mereka," kata Komisioner Informasi, Elizabeth Denham.

"Kita tidak seharusnya mencegah anak-anak untuk menggunakan media sosial. Akan tetapi, kita harus meminta bahwa mereka dilindungi ketika mereka bermain media sosial," ucap Denham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement