Senin 15 Apr 2019 10:40 WIB

Tiga Cara Cara Atasi Kecanduan Media Sosial

Makin sering menjadikan medsos sebagai penghibur, pengguna kian terjerumus

Rep: Santi Sopia/ Red: Christiyaningsih
Bermain sosial media. Ilustrasi
Foto: Womanitely
Bermain sosial media. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendati sebagian orang menganggap media sosial (medsos) dan kehidupan internet sebagai kebutuhan utama, tapi medsos bisa menjadi bumerang untuk sebagian pengguna lainnya. Psikolog Lara Fielding menyatakan semakin sering pengguna menjadikan medsos sebagai penghibur untuk ketidaknyamanan di dunia nyata, maka pengguna bisa kian terjerumus.

Menurutnya ada beberapa tanda penggunaan medsos tidak sehat. Tiga tanda yang menunjukkan penggunaan medsos tak sehat yaitu frekuensi, fungsi, dan pelarian. "Pada akhirnya tidak apa-apa kita tidak banyak tahu dari media sosial karena sejatinya tidak langsung menghibur," ujar penulis Mastering Adulthood: Go Beyond Adulting to Become An Emotional Grownup itu.

Baca Juga

Lalu, bagaimana untuk mengatasi perilaku tidak sehat itu? Fielding menyarankan beberapa hal berikut dilansir laman Forbes.

1. Monitor

Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menelusuri feed berita? Pengguna mungkin kerap memperhatikan hal itu. Fielding menyebutkan ada banyak aplikasi yang akan memberi tahu pengguna berapa kali pengguna mengecek media sosial, berapa lama frekuensi yang dihabiskan, atau bahkan membatasi akses setelah titik waktu tertentu.

Akan tetapi ia juga menyebut pentingnya mengidentifikasi apa yang pengguna yakini sebagai jumlah waktu yang sehat untuk dihabiskan di dunia maya. Tidak semua orang akan memiliki standar yang sama untuk ini. Tetapi bagaimanapun tidak ada jawaban yang salah, itu hanya masalah mengetahui apa yang tepat untuk pengguna.

2. Niat

Apakah Anda menggunakan media sosial untuk mengamati kehidupan orang lain, mencari konten yang mungkin membuat merasa sedikit buruk sebagai sarana memotivasi diri sendiri, atau memuaskan perasaan cemas yang muncul? Pengguna mungkin punya niat tertentu, entah untuk mengucapkan 'hai' kepada teman, atau melihat apa yang sedang tren di dunia maya. Tapi pastikan lagi niat Anda selaras dengan apa yang diinginkan dari pengalaman Anda.

3. Identifikasi nilai

Demikian juga, jika tidak yakin tentang bagaimana perilaku media sosial dapat memengaruhi Anda, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah perilaku ini sesuai dengan tipe orang yang saya inginkan?" Itu akan membantu mengidentifikasi apa yang Anda hargai sehingga dapat mengarahkan kembali kebiasaan agar selaras dengan itu.

Pada akhirnya, medsos dimaksudkan sebagai alat untuk kemudahan, akses, dan koneksi. Medsos bukan media untuk menghindar dari ketidaknyamanan dunia, inferiority complex, dan kemudian mudah menjadi candu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement