Selasa 09 Apr 2019 10:28 WIB

Terkait Christchurch, Facebook Disebut Bangkrut Secara Moral

Facebook dinilai bangkrut secara moral karena siarkan serangan di Christchurch.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Facebook
Foto: EPA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook terus mendapatkan tekanan setelah media sosial raksasa itu menyiarkan secara langsung dan memviralkan serangan masjid Christchurch. Kali ini, kecaman datang dari komisioner privasi Selandia Baru John Edwards.

Di matanya, Facebook adalah pembohong dan tidak bisa dipercaya secara moral.

Baca Juga

"Mereka (Facebook) adalah pembohong dan bangkrut secara moral. Mereka memungkinkan terjadinya genosida (Myanmar), memungkinkan streaming langsung kasus bunuh diri, perkosaan, dan pembunuhan, dan menjadi tempat mempublikasikan video serangan masjid," kata Edwards seperti dikutip dari Fox News, Selasa (9/4).

Kemarahan Edwards tersebut sepertinya dipicu oleh komentar yang dibuat oleh CEO Mark Zuckerberg dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Zuckerberg menyebutkan ia telah menolak untuk mengubah Facebook Live dengan cara yang disarankan beberapa orang, seperti menambahkan fitur penundaan waktu tayang.

Zuckerberg mengatakan bahwa insiden seperti serangan Selandia Baru adalah akibat dari oknum jahat, bukan karena teknologi Facebook yang jahat. Menurut Facebook, orang-orang mencoba mengunggah ratusan video versi berbeda dari video serangan Selandia Baru, beberapa dengan perubahan kecil, untuk menghindari deteksi.

Oleh sebab itu, Edwards menggambarkan komentar Zuckerberg tersebut sebagai kebohongan publik. Melalui sejumlah cicitan yang telah dihapus, ia mengatakan Facebook tak melakukan cukup upaya untuk menghentikan penyebarluasan video tragedi Christchurch.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement