REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Klinik Pendidikan MIPA (KPM) memiliki perhatian khusus dalam upaya melestarikan seni bela diri pencak silat sebagai warisan budaya bangsa. KPM membuka program pencak silat yang diikuti para siswa KPM.
Untuk menjaga dan mempertahankan mutu program pembelajaran pencak silat, KPM secara rutin menggelar Training of Trainer (TOT) bagi para pelatih pencak silat yang mengajar di KPM. Tak tanggung-tanggung, pelatih dengan rekam jejak prestasi di level internasional sengaja dihadirkan KPM untuk mengisi sesi TOT Ahad (31/3) di ruko KPM Laladon.
Edi Rusmawan, putra asli kelahiran Sukabumi ini begitu antusias berbagi ilmu dengan para pelatih pencak silat KPM di acara TOT. Awal berkiprah di dunia pencak silat dimulai saat Bang Edi belajar pencak silat dari aliran Sabandar dari Dewan Guru Alm Acep Zaenudin, Bang Yayat Ahidat, dan Alm. Aman Praciki.
Sesi TOT silat Klinik Pendidikan MIPA yang digelar Ahad (31/3).
Untuk pembinaan ilmu Sabandar sekarang langsung belajar dari Dewan Guru Abah Dindin. Sedangkan pendalaman ilmu pelatihan perwasitjurian bang Edi dapatkan dari Dewan Guru Bapak Erizal Chaniago (Sekum PB Ikatan Pencak Silat Indonesia). Pengalaman melatih Bang Edi terasah saat ditugaskan mengembangkan Pps SMI di Lampung pada tahun 1992 hingga tahun 1996.
Dalam kiprahnya di level internasional, Bang Edi pernah menjadi anggota pelatih tim nasional Myanmar di event Sea Games Myanmar (2013) dan menjadi pelatih tim nasional Laos di Sea Games Singapura (2015). Selain melatih, Bang Edi kerap mengisi aktivitasnya sebagai juri dan narasumber di berbagai acara seminar dan coaching.
Pada tahun 2012, Bang Edi menjadi narasumber jurus TGR di acara Upgrading Course Referee Jury International Class 3 Chiang Rai, Thailand. Pada tahun 2016, Pelatih Pusat Pps Satria Muda Indonesia (SMI) ini menjadi narasumber dalam perhelatan ‘Seminar dan Coaching di Netherland Pencak Silat Federation (NPSF) di Hoofddorf.
Di tahun 2016 juga, Bang Edi memberikan coaching bagi para wasit, juri, pelatih, dan atlet pencak silat di German Pencak Silat Federation Berlin. Kiprah teranyar di tahun 2018, Bang Edi menjadi wasit juri di event Asian Games ke-18 di Jakarta.
Dengan segudang pengalaman mentereng sebagai pelatih, pengisi sesi seminar dan coaching, serta juri internasional, para pelatih pencak silat KPM sangat bersyukur karena bisa mendapatkan ilmu sekaligus inspirasi kehidupan dari Bang Edi Rusmawan. Peraih penghargaan The Best Referee Jury Pencak Silat World Championship di Puket, Thailand (2015) ini bisa menularkan energi positif bagi para pelatih pencak silat KPM untuk berprestasi dan berkarya nyata di dunia pencak silat.
Harapannya, ilmu dan inspirasi yang diserap para pelatih pencak silat KPM dari kegiatan TOT bisa menjaga mutu program pencak silat KPM dan mendongkrak prestasi anak-anak KPM di berbagai ajang lomba pencak silat sebagai salat satu parameter keberhasilan pembelajaran.