Selasa 02 Apr 2019 09:24 WIB

Facebook Ungkap Rahasia Algoritma di Newsfeed

Algoritma konten akan ditampilkan di newsfeed pengguna

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Christiyaningsih
Facebook
Foto: EPA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook meluncurkan fitur baru yang penjelasan tentang algoritma konten yang akan ditampilkan di newsfeed pengguna. Salah satu perusahaan media sosial terbesar di dunia itu akan memberitahukan kepada pengguna tentang aktivitas yang memengaruhi algoritma.

Fitur tersebut merupakan pertama kalinya sebuah perusahaan memberikan wawasan kepada penggunanya secara langsung di aplikasi maupun melalui situs web. Sebelumnya, platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Youtube mendapat kritik keras karena menggunakan algoritma tanpa memberikan penjelasan kepada pengguna terkait konten yang direkomendasikan.

Baca Juga

Facebook mengatakan fitur tersebut tersedia untuk pengguna khususnya di Inggris hari ini, seperti yang diberitakan BBC, Senin (1/4). Akan tetapi secara resmi fitur tersebut dapat digunakan oleh semua pengguna bulan depan tepatnya pada 2 Mei.

Informasi tentang konten yang berada di newsfeed dapat dilihat pada menu 'notifikasi' yang muncul di kanan atas. Notifikasi akan menjelaskan kepada pengguna terkait faktor dan alasan kenapa konten tersebut muncul.

Selain itu, Facebook juga menambahakan penjelasan tentang informasi iklan yang telah ada sejak 2014. Iklan akan ditampilkan sesuai dengan profil Facebook pengguna yang berada di database pengiklan. Iklan tersebut juga telah disesuaikan dengan aktivitas daring pengguna, seperti di mana lokasi terhubung ke internet, sehingga iklan beredar sesuai dengan sasaran.

Produk Manajer Facebook, Ramya Sethuraman, mengatakan kedua pembaruan tersebut diharapkan dapat memberi kenyamanan terhadap pengguna. "Kedua pembaruan tersebut merupakan bagian dari investasi berkelanjutan kami bagi para pengguna untuk memberikan penjelasan dan kontrol di Facebook," kata Ramya Sethuraman dalam situs resmi Facebook.

Untuk diketahui, Facebook baru saja mendapat pengawasan ketat dari pemerintah. Sebab, platform dinilai melakukan serangkaian pelanggaran, seperti pelanggaran data, skandal privasi, hingga tuduhan ikut campur dalam pemilihan (presiden).

Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg meminta pemerintah juga dapat mengeluarkan regulasi untuk mengontrol aktivitas pengguna di Facebook. "Saya percaya Facebook memiliki tanggung jawab untuk membantu mengatasi masalah ini dan saya berharap untuk membahasnya dengan anggota parlemen di seluruh dunia," kata Zuckerberg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement