Ahad 24 Mar 2019 12:07 WIB

Serunya Belajar Sains Pakai Sabun di Funs Science Republika

Lewat sabun anak-anak bisa eblajar jenis zat.

Rep: Agata Eta/ Red: Dwi Murdaningsih
Republika fun science, cara asyik belajar sains untuk anak-anak.
Foto: republika/ali mansur
Republika fun science, cara asyik belajar sains untuk anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, "Semua di sini tahu sabun kan? Apa aja fungsinya?," seruan seorang pengajar Fun Science Republika itu kemudian disambut riuh oleh peserta yang rata-rata berusia delapan hingga sebelas tahun.

Kebanyakan dari mereka menyebut fungsi sabun untuk mandi hingga mencuci mobil. Sabtu (23/3), Harian Republika kembali mengadakan kegiatan Fun Science bagi anak-anak usia sekolah dasar. Kegiatan rutin setiap tiga bulan ini diikuti oleh sekitar empat puluh anak.

Baca Juga

Waktu semakin beranjak siang namun semangat anak-anak justru semakin meletup. Hari itu jadwal mereka adalah belajar menghitung. Anak-anak tak sabar ketika pengajar mulai mengeluarkan papan permainan matematika sebagai alat belajar.

"Ayo bikin kelompok dulu ya. Satu kelompok empat orang," kata Ina, pengajar Fun Science Repubika.

Sesuai dengan tema yaitu  "Extraordinary Science Activity", hari itu anak-anak juga belajar beberapa percobaan sains sederhana dengan cara yang asyik dan tidak membosankan. Tema percobaan sains kali ini adalah mengenal zat pemecah. Untuk itu, pengajar sudah menyediakan sabun dan air sebagai bahan utama percobaan hari itu.

Ina bersama rekannya, Rhazeti Batubara kemudian memeragakan tiga percobaan sekaligus. Anak-anak pun tak dapat menahan rasa penasaran mereka. Mereka merangsek maju ke depan untuk melihat dengan jelas peragaan eksperimen itu.

"Nah, percobaan pertama ini namanya soap power boat," kata Ina.

Soap power boat merupakan eksperimen memanfaatkan sabun cuci piring dan kertas lipat. Kertas lipat digunting dengan ujung meruncing, di bagian sisi satunya dipotong membentuk segitiga kecil. Di bagian sisi segitiga itulah dioleskan sabun. Sabun ini berguna untuk membuat potongan kertas dapat meluncur dengan cepat di atas air.

Namun wajah anak-anak  terkesima pada eksperimen kedua. Masih menggunakan sabun, eksperimen kedua ini bermain warna sehingga anak-anak pun sangat menyukainya. Anak-anak sontak berteriak takjub ketika campuran pewarna menyatu dengan susu kedelai.

"Wow keren," seru anak-anak.

Padahal sebelumnya, pewarna dalam susu tidak dapat menyatu. Susu pun berubah warna menjadi ungu kemerahan.

Selain menggunakan pewarna, eksperimen juga dilakukan dengan menggunakan air dan merica. Merica dituangkan ke dalam air kemudian dituangkan beberapa tetes sabun. Setelah beberapa lama, merica yang tadinya mengambang dan tidak menyatu dengan air akhirnya dapat larut dalam air.

Jika eksperimen pertama dan kedua lebih banyak menggunakan air biasa, lain halnya dengan eksperimen terakhir yang memanfaatkan alkohol dan kapur. Pertama-tama kapur diberi warna melingkar di ujungnya dengan mengunakan tiga spidol berbeda warna.

Lalu seperempat badan kapur itu pun dicelupkan dalam posisi vertikal ke dalam alkohol. Eksperimen ini membutuhkan waktu sedikit lebih lama ketimbang kedua eksperimen sebelumnya. Setelah beberapa saat, akan nampak warna di kapur yang tadinya terpisah lama kelamaan menyatu.

"Ini karena alkoholnya menyerap ke dalam kapur jadi warnanya bisa tercampur begitu," kata Ina di hadapan anak-anak.

Ina menjelaskan bahwa agenda Fun Science kali ini memang berfokus kepada jenis-jenis zat. "Nah kalau hari ini kami mau mengenalkan ke anak-anak kalau zat itu ada yang bersifat bisa memecahkan. Kalau dari hidup sehari-hari, zat itu ada di sabun," kata Ina.

Ia kemudian menyebut bahwa lewat sabun mereka ingin mengenalkan metode kromatografi atau pemecahan zat dengan cara sederhana dan seru sehingga mudah dipahami oleh anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement