Selasa 19 Mar 2019 12:41 WIB

Intel Klaim akan Hadirkan Supernya Superkomputer pada 2021

Superkomputer Intel diklaim akan menyelesaikan berbagai masalah layaknya pahlawan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Gita Amanda
Superkomputer China, Tianhe-2, mampu melakukan 33,86 petaflops atau 33.860 triliun operasi matematik per deti
Foto: Top500.org
Superkomputer China, Tianhe-2, mampu melakukan 33,86 petaflops atau 33.860 triliun operasi matematik per deti

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Perusahaan multinasional asal Amerika Serikat, Intel, berencama membuat superkomputer yang mampu menyelesaikan berbagai masalah. Kecanggihan komputer yang akan dinamai Aurora ini membuat banyak pihak menyebutnya sebagai pahlawan super.

Departemen Energi Amerika Serikat (AS) meminta Intel dan Cray Computing membangun komputer exascale pertama di negara tersebut. Komputer yang akan dinamai Aurora itu, ditujukan untuk mengatasi masalah, seperti penelitian kanker, pemodelan iklim, dan perawatan kesehatan veteran.

Baca Juga

“Akhirnya, superkomputer itu akan memiliki dampak sangat signifikan pada kehidupan masyarakat,” kata Sekretaris Energi AS Rick Perry seperti dilansir di Fortune, Selasa (19/3).

Pengerjaan final Aurora akan dikirim ke Argonne National Laboratory, di luar Chicago pada 2021. Diharapkan, Aurora dapat menyelesaikan berbagai masalah dalam waktu miliaran detik lebih cepat. Kontrak pengerjaan Aurora bernilai lebih dari 500 juta dolar AS.

Superkomputer ini akan menggunakan campuran komputasi kinerja tinggi dan kecerdasan buatan untuk memetakan otak manusia. Selain itu, superkomputer menciptakan metode untuk membantu lebih jauh pemahaman umat manusia tentang alam semesta.

Sudah lama ada perlombaan antarnegara menyombongkan hak atas siapa yang memiliki superkomputer paling kuat di dunia. Tahun lalu, AS mengambil kembali gelar tersebut dari Cina berkat kekuatan komputasi KTT Superkomputer buatan IBM. Komputer itu dapat menangani 200 kuadriliun kalkulasi per detik.

Sementara Aurora ditargetkan memiliki kekuatan 50 kali lebih cepat daripada superkomputer top dunia saat ini. Namun, berita tentang kesepakatan Aurora tidak menggerakkan harga saham Intel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement