REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Selama ini, buku-buku sains selalu menyebutkan tiga planet terdekat dari Matahari di Tata Surya secara berturut-turut adalah Merkurius, Venus, dan Bumi. Berdasarkan informasi itu, bisa disimpulkan bahwa Venus lebih dekat ke Bumi dibandingkan Merkurius.
Namun, studi terkini yang dilakukan tim ilmuwan menyodorkan analisis yang membantah hal itu. Mereka berpendapat bahwa Merkurius lebih dekat ke Bumi daripada Venus. Temuan trio peneliti--Tom Stockman, Gabriel Monroe, dan Samuel Cordner--termuat dalam artikel yang terbit di majalah fisika Physics Today pekan ini.
"Secara rata-rata, Merkurius adalah tetangga terdekat bagi tujuh planet lainnya di sistem Tata Surya," tulis para peneliti itu, seperti dikutip laman Gizmodo.
Mereka menyoroti adanya miskonsepsi mengenai penghitungan jarak antara satu planet ke planet lainnya. Secara normal, kalkulasi itu berdasarkan perkiraan jarak rata-rata planet ke Matahari yang diukur dalam satuan unit astronomi (AU).
Misalnya, prediksi jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah 1 AU, sementara Venus ke Matahari 0,72 AU. Secara sederhana, penghitungan jarak dilakukan dengan mengurangi keduanya. Hasilnya, jarak rata-rata Bumi ke Venus adalah sejauh 0,28 AU.
Trio peneliti menyadari bahwa cara itu kurang akurat. Lagi pula, Bumi menghabiskan banyak waktu di sisi orbit yang berlawanan dengan Venus sejauh 1,72 AU. Mereka memberikan alternatif cara pengukuran jarak yang berbeda.
Caranya, dengan menghitung jarak rata-rata setiap titik di sepanjang satu orbit planet dan setiap titik di sepanjang orbit planet lainnya. Para peneliti pun melakukan simulasi berdasarkan asumsi bahwa orbit planet berbentuk bundar dan bahwa orbitnya tidak saling bersudut.
Penghitungan dengan cara tersebut menunjukkan bahwa Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan Bumi, juga setiap planet Tata Surya lain. Satu-satunya kalkulasi yang tidak berhasil adalah Pluto, yang memang sudah ditetapkan sebagai bukan planet.
Siapakah ketiga peneliti tersebut? Tom Stockman adalah kandidat PhD di University of Alabama di Huntsville (UAH) dan asisten peneliti pascasarjana di Los Alamos National Laboratory (LANL). Gabriel Monroe adalah seorang insinyur peneliti mekanik di Pusat Pengembangan Riset Teknisi Angkatan Darat AS (ERDC). Samuel Cordner adalah insinyur mesin di NASA.
Anda yang penasaran bisa membaca detail mengenai riset ini di laman Physics Today atau menyimak penjelasan ilmiahnya di Youtube. Jika analisis ini tepat, saatnya menyambut tetangga terdekat yang baru, Planet Merkurius.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
