Clock Magic Wand Quran Compass Menu

Chief Product Officer Facebook Tinggalkan Perusahaan

Cox bersama Zuckerberg membangun Facebook bersama lebih dari 10 tahun.

Rep: Noer Qomariah K
Chief Product Officer Facebook, Chris Cox.
AP Chief Product Officer Facebook, Chris Cox.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Chief Product Officer Facebook, Chris Cox mengumumkan kepergiannya dalam sebuah catatan pada karyawan. Pada Kamis (14/3), Cox menulis selama lebih dari satu dekade, ia telah berbagi pesan yang sama dengan keyakinan dirinya dan Mark bahwa sejarah media sosial belum ditulis dan efeknya tidak netral.

Sponsored
Sponsored Ads

“Sebagai pembangunnya, kita harus berusaha memahami dampak baik dan buruk dan mengambil pekerjaan sehari-hari untuk mengarahkannya ke arah yang positif dan baik,” kata Cox dalam pesannya, dilansir dari Independent, Jumat (15/3).

Dalam catatan terpisah pada karyawan, pendiri Facebook Mark Zuckerberg merefleksikan hubungannya dengan Cox yang dilaporkan ingin meninggalkan perusahaan untuk beberapa waktu. Zuckerberg dan Cox telah bekerja sama secara erat untuk membangun produk Facebook selama lebih dari satu dekade.

Scroll untuk membaca

“Saya akan selalu menghargai empati mendalamnya kepada orang-orang yang menggunakan layanan kami dan semangat pada semua yang ia lakukan,” ujar Zuckerberg.

Sisi lain, Wakil Presiden Whatsapp Chris Daniels akan meninggalkan jabatannya. Daniels sebelumnya mengelola tim pengembangan bisnis perusahaan dan internet.org sebelum membantu mendefiniskan model bisnis untuk layanan pengiriman pesan.

Menurut Zuckerberg, Daniels adalah salah satu pemikir bisnis yang paling jelas dan paling berprinsip yang pernah ia temui dan sangat mengesankan ketika membantu menyelesaikan tantangan.

“Saya benar-benar menikmati bekerja dengan Chris dan saya yakin dia akan melakukan pekerjaan hebat pada apapun yang ia pilih untuk diambil selanjutnya,” katanya.

Berita itu datang ketika perusahaan berada di bawah peningkatan tekanan di beberapa bidang, termasuk pengawasan politik tambahan pada Ahad (17/3). New York Times melaporkan jaksa federal sedang melakukan investigasi kriminal ke dalam transaksi data yang dilakukan Facebook dengan beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>