REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dash Text, layanan populer yang memungkinkan individu mengirim mata uang kripto melalui teks SMS, sekarang sedang menguji coba aplikasi WhatsApp yang diintegrasikan dengan Telegram. Dash Text yang berbasis di Venezuela itu mengajak khalayak yang ingin berpartisipasi dalam uji coba tersebut untuk bergabung.
Aplikasi integrasi Telegram dan WhatsApp yang diuji coba Dash Text itu memang masih dalam versi beta. Versi jadinya nanti akan dirilis di beberapa negara sebelum tersedia di seluruh dunia.
Telegram merupakan platform perpesanan terpopuler kedua di Venezuela setelah WhatsApp. Mereka sekarang menerima aplikasi beta integrasi Telegram dengan WhatsApp. Namun, partisipannya masih terbatas karena aplikasi baru tersedia dalam bahasa Spanyol.
Lorenzo Rey dari Dash Text, dalam laporan Dash News mengakui bahwa banyak individu, terutama di luar Venezuela, yang menggunakan platform alternatif. Integrasi Telegram dengan WhatsApp lebih memungkinkan pelanggannya untuk mengirimkan uang satu sama lain, bahkan jika memori ponsel mereka tidak didukung dompet seluler simple payment verification (SPV).
"Ya, permintaan utama adalah pengiriman uang ke Venezuela, itu sebabnya kami berpikir untuk mengintegrasikan aplikasi chatting populer," kata Rey.
Pada tahun lalu, Venezuela menjadi berita internasional karena hiperinflasi ekstremnya dan sekarang membuat berita lagi untuk menutup perbatasannya dengan Brasil dan mungkin melakukan hal yang sama dengan Kolombia.
Tim Dash Text telah mengakui bagaimana Dash dapat membantu individu keluar dari kondisi ekonomi dan politik yang buruk dan masih bekerja di tengah kekacauan untuk memberikan produk dan layanan yang membantu individu mencapai kebebasan finansial dan moneter.
Proposisi nilai Dash Text telah divalidasi oleh perusahaan lain di sektor yang sama, seperti CoinText, yang memungkinkan individu di beberapa negara mengirim Dash atau Bitcoin Cash melalui teks SMS dengan biaya mendekati nol.