REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Youtube akan memblokir kolom komentar pada sebagian besar video yang menampilkan video anak di bawah umur 18 tahun. Rencana itu disampaikan Youtube pada Kamis (28/2), menanggapi laporan bahwa pedofilia telah memanfaatkan fitur komentar untuk menemukan, melacak, dan mengeksploitasi anak-anak.
Dikutip dari BBC, Jumat (1/3), Youtube mengatakan pihaknya ingin melindungi anak-anak dan keluarga dengan lebih baik. Sebelumnya, Youtube sudah pernah melakukan kebijakan serupa, tapi hanya fokus pada komentar di video yang dinilai akan menarik perhatian predator dan pelaku pencabulan. Tapi, sekarang, platform itu akan menonaktifkan komentar secara keseluruhan secara default.
Youtube, yang merupakan bagian dari Google Alphabet Inc, mengatakan, aturan baru akan memakan waktu beberapa bulan ke depan untuk diterapkan. Mereka juga akan mengidentifikasi anak di bawah umur dalam video menggunakan perangkat lunak.
Keputusan Youtube sudah dilakukan dengan tetap memperhatikan bahwa komentar adalah bagian inti dari pengalaman Youtube dan membantu penggunanya berinteraksi dengan audiens. Tapi, di sisi lain, fitur komentar telah disalahgunakan oleh sejumlah oknum. "Langkah penting harus kami lakukan untuk menjaga keamanan generasi muda," kata Youtube dalam sebuah postingan blog.
Langkah Youtube dilakukan dua pekan setelah seorang video blogger mendokumentasikan bagaimana situs ini telah mengaktifkan konsep yang disebut 'soft-core pedophil ring' atau lingkaran pedofil yang beroperasi di situs web.
Dalam video tersebut, terekspos bagaimana para predator anak dan pedofil mengunggah ulang atau mencari video berisi anak-anak dan menggunakan bagian komentar untuk membahas tubuh sang anak. Mereka juga memberikan tautan menuju link pornografi anak dan video yang tidak terdaftar.
Sejumlah akun itu bahkan kerap meninggalkan histori atau jejak link yang menggambarkan anak-anak memamerkan bagian tubuh. Poin paling krusial adalah betapa mudahnya para pengguna lain untuk menemukan video serupa akibat algoritme rekomendasi Youtube.
Dampaknya, beberapa merek diketahui telah berhenti menampilkan iklan di Youtube setelah mengetahui bahwa pedofil meninggalkan komentar predator pada video anak-anak. Developert Fortnite, Epic Games merupakan salah satunya. Perusahaan lain seperti Grammarly dan Peloton telah meminta Youtube untuk mengatasi masalah ini.
Pekan lalu, Youtube sudah meresponsnya dengan menghapus puluhan juta komentar dan lebih dari 400 saluran yang melibatkan anak di bawah umur. Youtube memastikan telah mempercepat pekerjaannya pada perangkat lunak baru yang mampu mengenali dan menghapus komentar predator secara lebih efektif. Mereka juga telah menghentikan saluran tambahan yang berpotensi membahayakan anak-anak.
Youtube diketahui telah lama berjuang memantau dan menghapus konten bermasalah dari platformnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Youtube harus menghadapi kontroversi mengenai konten ekstremis militan, video teori konspirasi yang penuh kebencian, dan klip kekerasan.