Kamis 28 Feb 2019 12:42 WIB

Mengenal Sekolah Orang Suprarasional, Sekolah Bagi Dhuafa

Sekolah ini mulai membina dhuafa di lingkungan RW 04 Kampung Matematika Laladon

Sekolah Orang Suprarasional.
Foto: KPM
Sekolah Orang Suprarasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tangan lembaga tepat, masalah berubah menjadi peluang. Perumpamaan amat menarik untuk menggambarkan kiprah Sekolah Orang Suprarasional, sebuah gagasan program dari penulis buku best seller Cara Berpikir Suprarasional, Ridwan Hasan Saputra tentang ikhtiar pemberdayaan bagi kalangan dhuafa.

Litbang Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Asep Sapa'at mengatakan kedhuafaan seseorang atau kelompok orang bisa disebabkan karena dua hal. "Dampak kebijakan atau kekeliruan cara berpikir orang/kelompok orang tersebut. Apa pun penyebabnya, solusi mesti diikhtiarkan. Mengapa demikian? Karena dalam waktu mendatang, kondisi ini bisa menjadi beban bagi bangsa," ujar Asep.

Baca Juga

Asep mengatakan masyarakat yang dhuafa cenderung dianggap masalah. Namun, masalah ini bisa diubah menjadi peluang untuk berbuat kebajikan oleh Sekolah Orang Suprarasional. Sekolah Orang Suprarasional merupakan program Read1 Human School yang berfokus untuk membantu persoalan hidup kaum dhuafa dan membina mereka agar menjadi orang-orang beruntung.

Dalam konsep suprarasional, orang-orang beruntung adalah mereka yang memiliki dan mampu mendayagunakan potensi dirinya—fisik, akal, hati—sehingga bisa menyelesaikan segala permasalahan hidup yang terjadi. Orang-orang beruntung tak menjadi beban buat orang lain. Bahkan, mereka bisa memberikan manfaat kepada sesamanya.

Untuk mewujudkan gagasan pemberdayaan kaum dhuafa, program Sekolah Orang Suprarasional mulai membina masyarakat dhuafa di lingkungan RW 04 Kampung Matematika Laladon. Masjid dijadikan pusat kegiatan pemberdayaan. Melalui proses komunikasi dan koordinasi dengan perangkat RW serta tokoh masyarakat, ada proses pengkajian data saat pemilihan warga yang berhak mengikuti program ini. Hal ini dilakukan agar bantuan bisa tepat sasaran.

photo
Asep Sapa'at.

Inti dari program Sekolah Orang Suprarasional, peserta program mendapatkan bekal ilmu cara berpikir suprarasional. Para peserta diajak berkomitmen untuk menerapkan ilmu cara berpikir suprarasional dalam kehidupan keluarga mereka masing-masing. Hal ini terus dilakukan secara berkala. Tujuan akhirnya adalah memperbaiki cara berpikir peserta program sehingga mereka bisa mengubah nasib mereka karena kualitas cara berpikir dan sikap hidup yang telah berubah menjadi lebih baik.

Jika awalnya jarang beribadah, sekarang mulai rajin dan rutin beribadah. Jika selama ini kurang mensyukuri nikmat, sekarang lebih bisa bersyukur dan menjalani hidup tanpa keluh kesah. Jika awalnya malas bekerja, sekarang mulai berpikir untuk mulai bekerja dengan cara-cara yang halal dan baik.

"Bisa dibayangkan, jika yang melakukan perubahan diri ini terjadi pada sosok ayah dan ibu dalam keluarga inti, anak-anak akan mendapatkan dampak positif dari perubahan baik tersebut. Akhirnya, inilah cita-cita besar Sekolah Orang Suprarasional bagi kaum tak berdaya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement