Senin 25 Feb 2019 16:35 WIB

Di Inggris, Aplikasi Tiktok Kembali Diprotes

Ada kecurigaan bahwa aplikasi ini digunakan para pedofil

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Aplikasi Tiktok.
Foto: ist
Aplikasi Tiktok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi Tiktok yang menjadi satu dari 10 aplikasi terpopuler di dunia hingga kini masih diprotes di beberapa negara, salah satunya Inggris. Para praktisi pendidikan di Inggris menilai, aplikasi tersebut menimbulkan dampak buruk bagi anak. Bahkan para kepala sekolah dari puluhan sekolah, termasuk sekolah dasar, telah mengirim surat ke ribuan orang tua di seluruh Inggris.

“Ada kecurigaan bahwa aplikasi ini digunakan para pedofil untuk membuntuti gadis-gadis remaja,” ungkap seorang kepala sekolah yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir laman Mirror, Senin (25/2).

Di Inggris, aplikasi ini sangat populer di kalangan pelajar di bawah usia 16 tahun. Bahkan tidak sedikit anak berusia lima tahun sudah diekspos di aplikasi tersebut. Hal ini diyakini dapat mengundang ketertarikan para pedofil seks.

Aplikasi Tiktok yang baru-baru ini menambahkan fitur untuk live streaming juga ditengarai menjadi ancaman besar bagi anak. Karena fitur itu membuat anak-anak terekspos secara real time, dan orang asing tentu bisa melihatnya kapan saja. Hal inilah yang dinilai sangat berisiko menimbulkan penyalahgunaan dan eksploitasi.

Pada akhir pekan ini, tim Mirror telah melakukan penyelidikan independen terhadap penggunaan aplikasi Tiktok di Inggris. Hasilnya, hampir setengah semester waktu belajar anak-anak habis digunakan bermain Tiktok.

Tim Mirror juga menemukan di salah satu video yang menampilkan seorang gadis remaja yang menari, para pengguna lain memberikan komentar yang tidak baik, seperti “Tanggalkan pakaianmu".Video lugu lainnya yang menampilkan seorang gadis berusia 15 tahun, menarik serangkaian komentar kasar dari para pria tentang tindakan seks.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan Tiktok mengklaim bahwa saat ini aplikasi Tiktok sudah memiliki keamanan yang cukup baik, dan berkomitmen untuk terus meningkatkan tingkat keamanan. Dia juga mengklaim, tidak ada pengguna anak-anak di bawah 13 tahun di Tiktok.

“Kami memiliki sejumlah langkah perlindungan dan berkomitmen untuk meningkatkannya. Kami menghapus konten dan menghentikan akun yang melanggar pedoman kami,” kata juru bicara Tiktok tersebut.

"Kami juga memiliki perlindungan seperti mode tampilan terbatas, filter, pelaporan dalam aplikasi, dan tim moderasi kami menghapus konten yang tidak pantas dan mengakhiri akun yang melanggar Ketentuan Layanan kami,” tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement