Rabu 20 Feb 2019 21:37 WIB

Israel akan Luncurkan Pesawat Luar Angkasa ke Bulan

Pesawat luar angkasa bernama Baresheet ini diketahui memiliki bobot 585 kilogram.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Andi Nur Aminah
Bagian tubuh pesawat roket SpaceX, Falcon 9 (ilustrasi)
Foto: David Mosher/Wired
Bagian tubuh pesawat roket SpaceX, Falcon 9 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sebuah tim antariksawan Israel akan meluncurkan pesawat ruang angkasa ke bulan. Misi itu dipimpin organisasi nirlaba Israel, SpaceIL, bekerja sama dengan Israel Aerospace Industries (IAI). 

Pesawat yang hendak dikirim ke bulan SpaceIL bernama Baresheet yang berasal dari Bahasa Ibarani yang berarti genesis. Ia dijadwalkan diluncurkan pada Jumat (22/2) dari Florida, Amerika Serikat (AS), menggunakan roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk.

Baca Juga

Baresheet diketahui memiliki bobot 585 kilogram. Setelah mendarat di bulan, dalam beberapa pekan, Baresheet akan mengukur medan magnet bulan guna membantu memahami bagaimana ia terbentuk.

Tak hanya itu, Baresheet juga menyimpan "kapsul waktu" berkas digital seukuran koin yang berisi Alkitab, gambar anak-anak, lagu kebangsaan Israel, dan memori dari orang yang selamat dari Holocaust atau pembantaian Yahudi selama Perang Dunia II. "Baresheet akan berada di bulan selamanya," ujar pendiri SpaceIL, Yonatan Weintraub, dikutip laman the Guardian, Rabu (20/2).

Sementara itu, IAI dalam pernyataannya mengatakan bahwa Baresheet merupakan pesawat ruang angkasa dengan anggaran terendah yang pernah melakukan misi ke bulan. "(Negara) super power yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan telah menghabiskan (dana) ratusan juta," ujar IAI.

IAI mengatakan bahwa meskipun misi Baresheet tidak dilakukan atas inisiasi pemerintah, namun peluncurannya tetap menjadi prestasi nasional yang bersejarah. Jika berhasil mendarat, Israel akan menjadi negara keempat yang melakukan misi ke bulan setelah Rusia, AS, dan Cina. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement