REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sejak Agustus 2017 lalu, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang Depok membuka Klub Panahan Seikhlasnya. Ada tiga hal yang mendasari kegiatan ini dilakukan. Pertama, untuk kebutuhan menjaga kesehatan, melatih kemahiran memanah, dan menerapkan salah satu aktivitas yang menjadi sunnah Rasul.
Anggota tim KPM Depok, Zulfa Defison mengungkapkan bahwa aktivitas ini terus dilakukan untuk melahirkan atlet panahan sebagai proyeksi jangka panjang. Proses yang dilakukan selama ini masih mengacu ke arah sana. Namun komitmen dan keseriusan sudah ditunjukkan oleh KPM Cabang Depok dengan tersedianya para pelatih memanah yang kompeten dan adanya evaluasi berkala bagi setiap siswa yang ikut klub panahan seikhlasnya ini.
"Kami memiliki 7 orang pelatih, 4 pelatih sudah lulus level 2, 3 pelatih lainnya lulus level 1," ujar dia.
Aktivitas di klub panahan seikhlasnya.
Dia menyampaikan ada agenda sertifikasi kemahiran memanah. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan dalam membidik. Makin tinggi level kemahiran membidik, makin jauh jarak untuk membidik dan makin kecil target yang harus dibidik.
Klub panahan seikhlasnya KPM Cabang Depok rata-rata sudah mengikuti 5 sampai 6 lomba memanah tingkat Jabodetabek dan tingkat nasional. "Kami masih mengikuti lomba untuk kelas pemula. Di sini berlaku sistem semua bisa jadi juara. Ada kriteria penilaian untuk juara 3, juara 2, dan juara 1. Anak-anak paham upaya seperti apa yang harus mereka lakukan agar bisa menjadi juara 3, juara 2, dan juara 1. Bukan fokus pada hasil, namun proses yang harus mereka jalani yang menjadi titik perhatian kita," ujar dia.