Sabtu 16 Feb 2019 04:00 WIB

Ini Alasan Jari-Jari Mengerut Ketika Lama Terendam Air

Jari mengerut adalah proses evolusi agar mudah mencengkeram benda yang basah

Rep: MGROL 117/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Jari mengerut.
Foto: CBC
Jari mengerut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda pernah mengalami kehujanan atau berendam dalam air dalam waktu yang cukup lama? Tentu Anda pernah mengalami jari tangan dan kaki dalam keadaan mengerut. Semakin lama berendam maka semakin banyak kerutan pada jari.

Dalam lansiran Scientific American, para ilmuwan berpikir bahwa mereka memiliki jawaban mengapa kulit pada jari tangan dan kaki manusia mengerut seperti kehujanan atau ketika kita berendam di bak mandi. 

Baca Juga

Tes laboratorium mengkonfirmasi teori bahwa jari-jari yang keriput meningkatkan cengkeraman kita pada benda-benda yang basah atau terendam, bekerja untuk menyalurkan air seperti ban mobil yang terkena hujan.

Biasanya, orang sering berasumsi bahwa kerutan adalah pembengkakan kulit akibat air yang mengalir ke lapisan luar kulit. Namun para peneliti telah mengetahui sejak 1930-an bahwa efeknya tidak terjadi pada kerusakan saraf di jari, melainkan reaksi tak disengaja oleh sistem saraf otonom tubuh.

Pada 2011, Mark Changizi, seorang ahli neurobiologi evolusi di 2AI Labs di Boise, Idaho, dan rekan-rekannya, menyatakan ahwa kerutan, sebagai proses aktif harus memiliki fungsi evolusi. Tim menunjukkan bahwa pola kerutan tampaknya dioptimalkan untuk menyediakan jaringan drainase yang meningkatkan cengkeraman.

Dalam studi terbaru, peserta mengambil benda basah atau kering termasuk kelereng pada ukuran berbeda dengan tangan normal atau dengan jari-jari berkerut setelah direndam dalam air hangat selama 30 menit. Subjek lebih cepat dalam mengambil kelereng basah dengan jari-jari keriput daripada dengan yang kering. Hasil tersebut diterbitkan di Biology Letters.

Tom Smulders, seorang ahli biologi evolusi di Newcastle University, mengatakan seseorang telah menunjukkan bahwa jari-jari yang kusut memberikan cengkeraman yang lebih baik dalam kondisi basah. "Bisa berfungsi seperti tapak pada ban mobil Anda, yang memungkinkan lebih banyak ban bersentuhan dengan jalan dan memberi Anda cengkeraman yang lebih baik," kata Tom yang juga penulis makalah.

Smulders menjelaskan, jari-jari yang keriput bisa membantu leluhur kita mengumpulkan makanan dari tumbuh-tumbuhan atau aliran air yang basah. Smulders menambahkan, efek kerutan pada jari kaki dapat membantu kita mendapatkan pijakan yang lebih baik di tengah hujan.

Dirinya beranggapan jika jari mengerut dapat menimbulkan manfaat kenapa tidak dibuat secara permanen. "Mengingat bahwa kerutan memberi keuntungan pada benda basah tetapi tampaknya tidak merugikan dengan yang kering, tidak jelas mengapa jari-jari kita tidak kusut secara permanen", kata Smulders. 

Setelah dipikir, tentu hal tersebut bahwa ini dapat mengurangi sensitivitas di ujung jari kita atau dapat meningkatkan risiko kerusakan dengan menangkap benda. Karena jari yang basah akan membuat kulit menjadi sedikit lunak yang lebih sensitif. Kerutan pada kulit tersebut belum diteliti pada hewan keseluruhan kecuali manusia dan kera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement