Selasa 12 Feb 2019 09:44 WIB

Peneliti Ungkap Kapan Tabrakan Bimasakti dan Andromeda

Andromeda tidak akan menjadi galaksi yang terdekat untuk ditabrak oleh Bimasakti.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Galaksi Bimasakti.
Foto: REUTERS/NASA/Handout/Files
Galaksi Bimasakti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menunjukkan, Galaksi Bimasakti akan bertahan dalam bentuk saat ini sedikit lebih lama daripada yang diperkirakan beberapa astronom. Tabrakan antara Bimasakti dan sesama galaksi spiral Andromeda akan terjadi sekitar 4,5 miliar tahun dari sekarang.

Hasil tersebut didasarkan pada pengamatan yang dilakukan pesawat ruang angkasa Eropa bernama Gaia. Beberapa perkiraan sebelumnya yang menonjol memperkirakan kecelakaan akan terjadi secara signifikan lebih cepat, dalam waktu sekitar 3,9 miliar tahun.

"Temuan ini sangat penting untuk pemahaman kita tentang bagaimana galaksi berevolusi dan berinteraksi," kata ilmuwan proyek Gaia Timo Prusti, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dalam sebuah pernyataan dikutip dari Live Science, Selasa (12/2).

Gaia diluncurkan pada Desember 2013 untuk membantu para peneliti membuat peta 3D terbaik dari Bima Sakti yang pernah dibuat. Pesawat ruang angkasa telah secara tepat memantau posisi dan pergerakan sejumlah besar bintang dan objek kosmik lainnya. Tim misi pesawat itu bertujuan melacak lebih dari satu miliar bintang pada saat Gaia akan dipensiunkan nantinya.

"Gaia dirancang terutama untuk memetakan bintang-bintang di dalam Bimasakti, namun, studi baru ini menunjukkan satelit itu melebihi harapan dan dapat memberikan wawasan unik tentang struktur dan dinamika galaksi di luar wilayah kita sendiri," kata Prusti.

Sebagian besar bintang yang Gaia amati berada di Bimasakti. Namun, beberapa bintang di antaranya berada di galaksi terdekat.

"Semakin lama (Gaia itu) mengamati pergerakan kecil galaksi-galaksi ini di langit, pengukuran kita akan menjadi lebih tepat," ujar Prusti.

Dalam studi baru yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal, para peneliti melacak sejumlah bintang di galaksi Andromeda (juga dikenal sebagai M31) dan dalam spiral Triangulum (atau M33). Menurut tim peneliti, galaksi tetangga ini berada dalam jarak 2,5 juta hingga tiga juta tahun cahaya dari Bimasakti dan dapat berinteraksi satu sama lain.

"Kami perlu mengeksplorasi gerakan galaksi dalam 3D untuk mengungkap bagaimana mereka tumbuh dan berevolusi dan apa yang menciptakan dan memengaruhi fitur dan perilaku mereka. Kami dapat melakukan ini menggunakan paket kedua data berkualitas tinggi yang dirilis oleh Gaia," kata penulis utama dan anggota Space Telescope Science Institute di Baltimore Roeland van der Marel.

Pekerjaan ini memungkinkan tim menentukan tingkat rotasi M31 dan M33. Menurut peneliti, ini sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Menggunakan temuan yang diperoleh Gaia dan analisis informasi arsip, tim studi dapat memetakan bagaimana M31 dan M33 telah bergerak melalui ruang di masa lalu dan ke mana mereka akan pergi selama beberapa miliar tahun ke depan.

Dari hasil tersebut, tim dapat menemukan tanggal yang lebih lambat dari perkiraan untuk tabrakan Andromeda-Bimasakti dan menyarankan itu akan lebih dari sekadar menyamping daripada tabrakan langsung. Karena jarak antarbintang begitu besar, kemungkinan tata surya akan terganggu oleh penggabungan sangat rendah. Namun, kecelakaan itu pasti akan menghidupkan langit malam bagi makhluk apa pun yang ada di bumi 4,5 miliar tahun dari sekarang.

Untuk info tambahan, studi baru menemukan Andromeda tidak akan menjadi galaksi yang terdekat untuk ditabrak oleh Bimasakti. Awan Magellan Besar dan Bimasakti akan saling bertabrakan sekitar 2,5 miliar tahun dari sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement