Senin 11 Feb 2019 19:03 WIB

Sepertiga Gletser di Himalaya Terancam Mencair

Mencairnya gletser di Himalaya bisa memutus pasokan pangan bagi miliaran orang

Gletser di Pegunungan Himalaya yang mencair.
Foto: ABC
Gletser di Pegunungan Himalaya yang mencair.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi komprehensif yang dilakukan di wilayah Hindu Kush Himalaya (HKH) Nepal, menemukan bahwa perubahan iklim akan melelehkan sepertiga gletser di sana.  Kepala Ilmuwan Manajemen Sumber Daya Air dari the International Centre for Integrated Mountain Development (ICIMOD) Philippus Wester menyebutkan akan terjadi lonjakan suhu 2,1 derajat Celsius di akhir abad ini pada wilayah HKH.

Wilayah HKH yang dikenal sebagai kutub ketiga dunia karena memiliki daerah es yang luas dan menjadi rumah dari Gunung Everest, K2 dan puncak-puncak tertinggi dunia. Peningkatan suhu tersebut berdasarkan hasil penelitian akan mencairkan sepertiga gletser di sana yang merupakan cadangan air saat kritis bagi 250 juta penduduk di pegunungan tersebut dan 1,65 miliar penduduk yang hidup di lembah sungai pegunungan Nepal. 

Sedangkan jika ternyata upaya menekan suhu global tersebut gagal, berdasarkan studi yang dilakukan ia mengatakan emisi saat ini akan membawa pada peningkatan suhu bumi lima derajat celsius, serta hilangnya dua per tiga wilayah gletser pada 2100.

"Ini krisis perubahan iklim yang belum pernah kamu dengar sebelumnya," kata Philippus. Dampak bagi mereka yang berada di wilayah tersebut, lanjutnya, berkisar dari memburuknya polusi udara hingga peningkatan peristiwa cuaca ekstrem.

Namun dampak yang lebih kuat dari itu semua yakni, membuat sistem air perkotaan dan produksi pangan dan energi terputus. Namun proyeksi lain yang akan berdampak lebih kuat yakni pengaruh pada sistem air, pangan dan keteraturan produksi energi untuk masyarakat urban. 

Wilayah HKH meliputi luasan 3.500 kilometer (km) dari Afganistan, Bangladesh, Bhutan, China, India, Myanmar, Nepal dan Pakistan. Gletser-gletser di sana memberi pasokan makan bagi 10 sistem sungai paling penting di dunia, termasuk Gangga, Indus, Kuning, Mekong dan Irrawaddy. Serta secara langsung atau tidak langsung memasok miliaran orang dalam hal pangan, energi, udara bersih dan pendapatan.  Selain itu, wilayah ini memiliki empat hotspots keanekaragaman hayati dunia.

Sementara itu, Direktur Jenderal ICIMOD David Molden mengatakan besarnya wilayah dan pentingnya keberadaan HKH secara global tidak dapat dipungkiri.

Terlepas dari itu, ini merupakan laporan pertama yang merinci penting dan rentannya wilayah pegunungan ini untuk kesejahteraan miliaran orang, terutama dalam menghadapi perubahan iklim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement