Jumat 08 Feb 2019 18:15 WIB

Aguilar, Pemuda Berlengan Prostetik dari Lego

Aguilar mempelajari bioengineering di Universitat Internacional de Catalunya

Rep: Santi Sopia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
David Aguilar, seorang remaja (19 tahun) berhasil menciptakan lengan buatan untuk dirinya dengan menggunakan Lego
Foto: youtube.com
David Aguilar, seorang remaja (19 tahun) berhasil menciptakan lengan buatan untuk dirinya dengan menggunakan Lego

REPUBLIKA.CO.ID, SANT CUGAT -- David Aguilar, seorang remaja (19 tahun) dilahirkan tanpa lengan kanan akibat kondisi genetik yang langka. Tapi itu tak membuat langkahnya surut.

Aguilar bahkan menjadi sosok inspiratif setelah mampu menciptakan sebuah lengan prostetik beberapa kali dan kali ini terbuat dari potongan-potongan lego.

Aguilar menggunakan potongan-potongan lego yang disediakan seorang temannya. Bentuknya ada lengan robot berwarna merah dan kuning yang bisa ditekuk di sambungan siku dan melenturkan tangan-tangan ketika motor listrik di dalamnya berputar.

Aguilar mempelajari bioengineering di Universitat Internacional de Catalunya di Spanyol dan sudah menggunakan model keempat dari prostetik berwarna-warni. Mimpinya adalah merancang anggota badan robot yang terjangkau bagi mereka yang membutuhkannya.

"Sebagai seorang anak, saya sangat gugup berada di depan orang lain, karena saya berbeda, tetapi itu tidak menghentikan saya untuk percaya pada mimpi saya," kata Aguilar, remaja asal Andorra, sebuah kerajaan kecil antara Spanyol dan Prancis itu kepada Reuters.

Dulu mainan favoritnya, batu bata plastik juga diciptakannya sebagai lengan buatan saat ia berusia sembilan tahun. Saat itu kreasinya masih sangat belum sempurna, tapi kemudian ia kerap menemukan versi baru yang memungkinkan lebih banyak kemampuan bergerak daripada yang sebelumnya.

"Saya ingin melihat diri saya di cermin seperti saya melihat orang lain, dengan dua tangan," kata Aguilar lagi.

Sebuah video presentasi di saluran YouTube-nya, "Hand Solo" mengatakan tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa tidak ada yang mustahil dan kekurangan fisik tidak dapat menghentikan mimpinya. Setelah lulus dari universitas, ia ingin menciptakan solusi prostetik yang terjangkau untuk orang-orang yang membutuhkannya. Ia berencana memberikan prostetik secara gratis, kepada mereka yang membutuhkan agar mereka merasa seperti orang normal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement