Senin 04 Feb 2019 18:44 WIB

Membidik Potensi Bisnis Wisatawan Jepang

Kemudahan koneksi internet ini dapat mendorong bisnis wisata di Tanah Air

Ponsel
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Besarnya jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke Indonesia yang mencapai 700 ribu orang tahun lalu, menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Selain sarana akomodasi dan transportasi keberadaan mereka di Indonesia juga membutuhkan sarana komunikasi yang memadai. 

Sarana tersebut berupa jaringan internet yang dilengkapi dengan peneerjemah bahasa Jepang, sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lancar. Pasar Jepang dinilai menguntungkan bagi layanan internet karena kebutuhan mereka di dalam negeri maupun di luar negeri cukup tinggi.

"Mereka yang datang ke Indonesia dapat lancar berkomunikasi dengan kerabat di Jepang melalui internet," kata  Pendiri JavaMifi, Andintya Maris, pendiri JavaMifi, dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu. 

Wisatawan Jepang pengguna JavaMifi juga akan memperoleh layanan 24 jam, jika membutuhkan tambahan modem atau bantuan lainnya selama berada di Indonesia. wisatawan Jepang bisa mendapatkan modem JavaMifi langsung di tangan mereka. Bahkan moden bisa diperoleh saat masih berada di Jepang, bisa diantar ke rumah, kantor, atau konter di bandara Jepang sebelum keberangkatan. 

Ketika mereka tiba di Indonesia seperti di bandara,  hotel, atau vila tempat mereka menginap juga bisa dilakukan.  Untuk memperlancar kegiatan tersebut, JavaMifi menggandeng Sakura Mobile, perusahaan penyedia jasa layanan rental wifi asal Jepang.

Selama ini wisatawan Jepang yang berkunjung ke Indonesia memiliki tujuan utama Bali. Diharapkan kemudahan koneksi internet dari kerja sama ini, wisatawan Jepang juga tidak ragu mengeksplorasi berbagai destinasi wisata menarik lainnya yang dimiliki Indonesia.

Sedangkan wisatawan Indonesia yang ke Jepang tahun lalu meningkat di bulan Apri hingga Juni bertepatan dengan musim libur dan mekarnya bunga sakura. Jepang juga menjadi destinasi utama pelanggan JavaMifi sebesar 24,1 persen selain Eropa, Hongkong, Australia dan Selandia Baru. 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement