Kamis 31 Jan 2019 17:37 WIB

Cara BaBe Cegah Hoaks

Memerangi berita palsu adalah tanggung jawab bersama.

Melawan Hoax. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Melawan Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sirkulasi berita palsu yang menyebar semakin cepat terjadi di masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari NextWeb, Indonesia menempati peringkat ke-3 di seluruh dunia dengan pengguna Facebook terbanyak (120 juta), dan peringkat ke-4 secara global dengan pengguna Instagram terbanyak (56 juta).

Sebagai salah satu platform agregator berita terkemuka di Indonesia, BaBe memiliki caranya sendiri untuk mencegah berita palsu yang masuk ke platform mereka.

“Melalui sistem moderasi kelas dunia yang menggabungkan algoritma dengan tim evaluasi konten kami, BaBe dapat mencegat dan menghapus konten yang tidak terverifikasi pada platform BaBe, seperti tips kesehatan yang menyesatkan atau berita lama yang diunggah kembali,” kata Indira Melik, Content Operations Manager, BaBe.

Teknologi BaBe juga telah dilatih untuk menemukan kata-kata "sensasional" seperti judul berita clickbait, yang memperingatkan tim moderasi konten lokal BaBe untuk ditinjau lebih lanjut.

"Berita secara umum yang masuk di BaBe akan ditandai oleh kecanggihan teknologi yang dimiliki dalam mendeteksi kata-kata terkait, kemudian ditinjau kembali oleh tim BaBe dalam mengevaluasi berita tersebut,” tambah Indira.

Selain memanfaatkan sistem moderasi kelas dunia, BaBe terus-menerus mendorong pengguna untuk berbagi umpan balik membantu menandai setiap konten yang yang potensial untuk ditinjau lebih lanjut.

Memerangi berita palsu adalah tanggung jawab bersama. "Jadi, ketika teknologi, aplikasi berita, penerbit, dan pemerintah telah berupaya mencegah penyebaran berita palsu, inilah saatnya bagi kita untuk mengambil bagian dalam kegiatan ini, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement