Selasa 29 Jan 2019 07:35 WIB

Banyak Pengguna Medsos Belum Sadari Pentingnya Privasi

Literasi digital belum menjadi perhatian di tengah meningkatnya penetrasi internet.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Wanita dengan gawainya. (Republika/Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Wanita dengan gawainya. (Republika/Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna internet khususnya penggemar media sosial  (medsos) perlu disadarkan pentingnya privasi dan keamanan di dunia digital. Plt Direktur Eksekutif ICT Watch Widuri menerangkan saat ini menjaga privasi masih belum dianggap penting oleh warganet di Indonesia.

Hal ini tercermin dari mudahnya pengguna membagikan foto-foto buku nikah, Kartu Keluarga, paspor, dan boarding pass ke media sosial. Padahal foto-foto tersebut mengandung informasi pribadi dan bisa disalahgunakan orang lain.

"Para orang tua juga masih ada yang suka membagikan foto anaknya lengkap dengan nama jelas dan nama sekolah. Banyak yang belum sadar bahwa mengumbar privasi itu berbahaya," jelas Widuri saat ditemui di sela acara Training of Trainers Digital Literacy for Internet Activist belum lama ini.

Lewat agenda Training of Trainers Digital Literacy for Internet Activist yang diikuti aktivis internet tiap provinsi itu, ICT Watch berharap bisa menyampaikan pesan pentingnya literasi digital ke berbagai daerah. Literasi digital merupakan isu yang saat ini menjadi perhatian para pemangku kepentingan di Indonesia.

Hal ini diakibatkan angka penetrasi internet di Indonesia yang semakin meningkat dan berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan gawai/smartphone dan medsos. Akan tetapi, peningkatan ini tidak dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai.

Secara umum yang dimaksud dengan literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengomunikasikan konten/informasi dengan kecepatan kognitif maupun teknikal. "Para pegiat internet sehat sudah banyak merilis buku-buku bagus (terkait internet) tapi sayangnya tidak banyak yang mengunduh buku itu," kata Widuri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement