REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah ketidakstabilan pasar mata yang kripto saat ini, WIR sebuah perusahaan yang berfokus di ranah Augmented Reality (AR) dan kecerdasan buatan mencoba membuat terobosan.
Dalam perhelatan World Economic Forum (WEF) 2019 di Davos kemarin, WIR group yang berkantor pusat di Jakarta ikut berpartisipasi memaparkan teknologi yang sedang dikembangkannya.
WIR mengusung topik 'WIR: Indonesia's Next Unicorn in Digital Reality'. Daniel Surya, yang menjabat sebagai CEO Group di perusahaan tersebut bersama timnya menawarkan alternatif baru tentang bagaimana memanfaatkan teknologi blockchain.
WIR juga membagikan koin virtual dari teknologi terbarunya lewat aplikasi baru bernama Minar. Dikutip dari Forbes, WIR menawarkan layanan untuk meningkatkan keterikatan sebuah brand dan korporasi dengan konsumennya lewat interaksi digital.
"Kami juga menyiapkan diri untuk lebih aktif dan menjadi pengubah permainan dalam teknologi blockchain dengan merilis aplikasi bernama Minar," kata Daniel dalam keterangan tertulisnya.
WIR menilai ada tiga faktor utama yang menentukan keefektifan blockchain. Yakni kreativitas, penjangkauan terhadap aspek-aspek fundamental, dan relevansi. "Ketiga faktor itu bisa direalisasikan dalam wujud aplikasi permainan dan menjadi keuntungan bagi brand juga," kata Daniel.
Minar adalah aplikasi yang bisa dimainkan secara bebas dan berbasis lokasi karena menggunakan AR dan fitur GPS. Dengan Minar, pengguna akan diajak mencari 'harta karun'. Minar memungkinkan penggunanya mengeksplorasi lokasi-lokasi yang riil.
Para pengguna diarahkan untuk menemukan 'harta karun' di dalam Batu Minar (Minar Stones) secara realtime. Minar punya tiga jenis pencarian harta karun dalam bentuk mata uang digital yaitu Minar Coin, Minar Point, dan Lucky Draw Ticket. Tiap mata uang punya nilai dan fungsinya masing-masing.
Harta yang paling langka dan paling bernilai adalah Minar Coin. Selanjutnya disusul Minar Point dan Lucky Draw Ticket. Minar Coin dan Minar Point digunakan untuk menebus hadiah yang bisa dipilih di toko yang ada dalam aplikasi.
Fungsi Lucky Draw Ticket adalah memberikan kesempatan kepada pemain untuk memenangkan hadiah setiap kali mereka memainkan Minar.
Menurut Daniel, Minar juga menjadi platform yang bermanfaat untuk bisnis. Aplikasi ini memungkinkan organisasi mengintegrasikan kampanye pemasarannya ke dalam permainan.
Keterikatan dengan konsumen dibangun misalnya lewat sistem hadiah. Minar membuat korporasi yang memanfaatkan Minar bisa mengumpulkan data pengguna lewat penelusuran analitis.
Data-data yang terkumpul merupakan aset untuk memahami perilaku, kebutuhan, dan keinginan pengguna. Dengan demikian perusahaan dapat merancang penawaran yang lebih spesifik kepada konsumen.
Dalam rangka memperkenalkan Minar, WIR sudah melakukan soft launching Minar di Jakarta pada November tahun lalu. Perusahaan yang pernah menyabet predikat The Outstanding Corporate Innovator Award dari PDMA di Chicago pada 2017 ini secara resmi memberikan hadiah bulanan bagi siapapun pemain yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak.
Dalam ajang WEC di Davos kemarin, WIR memperkenalkan Minar dengan membagikan 10 ribu koin virtual kepada para delegasi dan jurnalis. Koin-koin tersebut disebar di seantero kota Davos. "Untuk program ini kami memberikan hadiah harian bagi pemain yang datang melihat WIR di paviliun Indonesia," ujar Daniel.
Pertengahan Februari mendatang, Daniel juga akan mengenalkan Minar dalam pembukaan Mediterranian Tourism Forum di Malta. Acara tersebut akan dihadiri delegasi pemerintahan negara di Mediterania. "Saat sedang bekerja di Mediterania, WIR juga akan mengenalkan diri di Asia Timur, Amerika Serikat, dan Eropa," kata Daniel.