REPUBLIKA.CO.ID,CHICAGO -- Untuk pertama kalinya pada Selasa (22/1) kemarin mobil terbang besutan Boeing mengudara. Mobil terbang ini didesain untuk mengangkut penumpang dengam cepat di atas jalanan kota yang padat. Mobil ini akan terbang di antara gedung-gedung pencakar langit dan diproyeksikan menjadi kendaraan urban masa depan.
Dikutip dari Bloomberg, purwarupa (prototype) mobil terbang nirawak ini berhasil lepas landas, melayang, dan mendarat dalam uji coba di Manassas, Virginia. Pabrikan pesawat militer dan komersial tersebut mengumumkan keberhasilan uji coba pada Rabu (23/1).
Mobil terbang yang digerakkan dengan tenaga listrik itu didesain terbang tanpa awak dengan jarak tempuh 50 mil. Perusahaan yang berbasis di Chicago ini adalah salah satu perusahaan yang berlomba mengklaim mobil terbang dan drone parcel-hauling. Di masa depan inovasi tersebut berpotensi mendisrupsi industri kedirgantaraan.
Langkah Boeing didukung oleh akuisisi terhadap Aurora Flight Science yang punya proyek taksi terbang. Proyek taksi terbang tersebut adalah penelitian yang dikembangkan bersama dengan Uber Technologies Inc.
BREAKING: It’s another first for us. Along with @AuroraFlightSci we’ve successfully tested our passenger air vehicle. We continue our progress towards a safe and sustainable urban mobility ecosystem. #TheFutureIsBuiltHere pic.twitter.com/hwuw4d5jmz
— The Boeing Company (@Boeing) January 23, 2019
Perusahaan lain juga tak mau ketinggalan menawarkan konsepnya di pasar. Vahana, taksi terbang yang didesain oleh pusat teknologi Airbus di Silicon Valley, telah menyelesaikan uji terbang pertamanya tahun lalu. Intel Corp. dan EHang Inc. pun sudah mengetes kendaraan terbangnya.
Analis Morgan Stanley dalam prediksinya menyebut teknologi ini dapat memimpin industri senilai 2,9 triliun dolar AS sebelum tahun 2040. Sementara itu prediksi terburuknya adalah pada nilai industri yakni hanya 615 miliar dolar AS.
Divisi mobikitas udara Boeing NeXt mendaftarkan Aurora untuk didesain dan dibangun purwarupanya. Boeing tidak mengonfirmasi model tersebut didesain untuk Uber. Namun pihak Uber secara terpisah menyatakan kendaraan itu masuk daftar Uber sebagai taksi terbang sebagaimana yang direncanakan jaringan Uber Air.