Rabu 23 Jan 2019 07:35 WIB

Studi: Es Greenland Mencair Lebih Cepat dari Perkiraan

Sumber utama pencairan es berada di wilayah barat daya.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Yudha Manggala P Putra
Greenland
Foto: greenland.go
Greenland

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON –- Sebuah studi terbaru dalam prosiding terbitan National Academy of Science, Amerika Serikat, menyatakan, lapisan es Greenland mencair lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Studi tersebut menemukan sebagian besar penipisan es berasal dari tanah yang tidak memiliki gletser.

Seperti dilansir dari VOA News, Rabu (23/1), tanah yang dimaksud itu yakni lapisan es Greenland itu sendiri yang memiliki ketebalan sekitar 10 ribu kaki. Sebelumnya, para ilmuwan fokus meneliti pada gletser Greenland di wilayah tenggara dan barat laut. Hasilnya, makin lama, gletser semakin menipis.

Namun, pada studi terbaru kali ini, para ilmuwan menyadari bahwa sumber utama pencairan es berada di wilayah barat daya. Wilayah itu merupakan kawasan lapisan es tanpa gletser. Hal itu diakibatkan suhu global yang terus mengalami peningkatan.

“Kami tahu, kami memiliki satu masalah besar dengan meningkatnya laju penipisan es pada gletser di Greenland,” kata Profesor Geodinamika dari Ohie State, Michale Bevis. Ia merupakan penulis utama dalam studi terbaru yang diterbitkan tersebur.

“Tapi, sekarang kami mengenali masalah serius kedua. Yakni semakin banyak lapisan es yang mencair dan mengalir ke sungai dan lautan,” ujar dia. 

Para ilmuwan menyatakan terjadi percepatan penipisan lapisan es Greenland sekiar empat kali lipat sejak tahun 2003 silam. Mau tidak mau, fenomena itu akan terus meningkatkan permukaan air laut.

Pada abad ke-20, tercatat Greenland telah kehilangan sekitar 9 ribu miliar ton es secara total. Hal itu memicu peningkatan permukaan air laut sekitar 25 milimeter, menurut National Geographic. Menurut studi baru tersebut, jika semua lapisan es Greenland mencair, maka permukaan laut global akan naik 7 meter dan membanjiri sebagian besar pantai di dunia.

Sementara itu, lapisan es Antartika juga mengalami percepatan pencairan dari yang diperkirakan sebelumnya. Masih mengacu pada prosiding National Academy of Sciences, diketahui pencairan es Antartika kurun waktu 1979-2017 telah meningkatkan permukaan air laut global sebanyak 1,4 sentimeter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement