Selasa 15 Jan 2019 10:07 WIB

Punya Pacar dan Menikah, Resolusi 2019 Terbanyak Warganet

Sebanyak 93 persen dari pembahasan resolusi berlangsung di Twitter.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Twitter
Foto: EPA
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal tahun menjadi kesempatan bagi kebanyakan orang untuk kembali menyusun rencana dan resolusi setahun ke depan, tak terkecuali di awal tahun 2019 ini. Lewat resolusi di internet, warganet melalui tagar #Resolusi2019 juga banyak mengungkapkan harapan mereka.

Bagi kebanyakan orang, tahun baru tidak lepas dari rencana dan resolusi yang perlu dijalankan. Kira-kira apa saja yang menjadi #Resolusi2019 warganet Indonesia?

 

Platform Insentia merangkumnya terhitung dari 1 Desember 2018 hingga 10 Januari 2019. Perusahaan media intelligence Isentia menemukan 14.349 buzz di media sosial terkait resolusi di tahun 2019.

 

Hasilnya, 93 persen dari perbincangan tersebut berlangsung di Twitter, 4 persen di Facebook, 2 persen melalui Instagram, sementara 1 persen sisanya pada blog dan forum. Adapun momentum pembicaraan tertinggi terjadi pada 31 Desember 2018, yaitu mengenai refleksi warganet atas momen yang sudah dilewati sepanjang tahun 2018.

 

Resolusi dengan persentase tertinggi merupakan resolusi mempunyai pacar atau menikah. Yaitu 78 persen dari total pembicaraan, dilanjutkan dengan resolusi mempunyai kendaraan pribadi sebanyak 13 persen.

Lalu, memiliki investasi dan hidup sehat sejumlah 3 persen, bisa berlibur dan sukses dalam berkarier masing-masing sebesar 2 persen, serta lulus pendidikan sejumlah 1 perse . Sementara itu, resolusi menjadi kurus dan membahagiakan orang tua, turut ambil bagian 0,7 persen dan 0,1 persen dari total pembicaraan seputar resolusi 2019.

 

Uniknya, kata “duit” merupakan kata yang paling banyak di-mention dalam perbincangan resolusi 2019 ini sebanyak 2.199 kali. “Meski sebagian besar warganet Indonesia memiliki resolusi untuk mempunyai pacar atau menikah di tahun ini, kata “duit” bisa jadi paling banyak disebut karena relevan dengan hampir semua resolusi yang disebutkan netizen di media sosial,” jelas Jessica Aditya, Senior Insights Analyst dari Isentia Indonesia.

 

Isentia merupakan perusahaan analisa dan monitoring media berbasis Australia, didirikan pada tahun 1982 di Melbourne oleh Neville Jeffress. Saat ini, Isentia tercatat dalam bursa saham Australia dan telah memiliki 18 kantor cabang antara lain di Australia, Malaysia, dan Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement