REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gerhana matahari total pernah terjadi di Amerika Serikat pada 21 Agustus tahun lalu. Tetapi kejadian ini terlihat sebagai gerhana matahari parsial di wilayah tertentu.
Gerhana matahari parsial adalah ketika bulan bergerak di depan menutupi sebagian matahari. Kejadian ini terlihat dari lokasi tertentu di bumi.
Peristiwa alam ini membutuhkan waktu beberapa jam, mulai dari ‘kontak pertama’ ketika bulan mulai bergerak di depan matahari. Perlahan bulan terus bergeser dan menutupi matahari sampai perlahan-lahan menjauh.
Jam gerhana matahari parsial terjadi tergantung lokasi seseorang melihatnya. Pada Ahad (6/1), gerhana matahari parsial 62 persen terlihat dari Northeastern Siberia di Rusia. Titik terbesarnya dari gerhana terbesar berada di atas Sungai Kolyma di wilayah Sakha di Siberia.
Di Tokyo, Jepang, gerhana matahari parsial 30 persen terlihat pada pukul 10.05 waktu setempat. Sedangkan di Beijing, Cina pukul 08.34 waktu setempat terlihat gerhana matahari parsial 20 persen.
Di Yakustk, Rusia Timur gerhana matahari parsial 57 persen terjadi pukul 10.14 waktu setempat. Di Shanghai, Cina terjadi gerhana matahari parsial sembilan persen pada pukul 08.32 waktu setempat
Gerhana matahari total berikutnya terjadi pada 2 Juli 2019 dan akan berlangsung lebih dari dua menit. Namun, gerhana matahari tersebut akan terlihat dari belahan bumi selatan, khususnya Pasifik Selatan, Cile, dan Argentina.
Selain itu, gerhana matahari terkadang diikuti oleh gerhana bulan. Jika kondisinya tepat untuk menyebabkan gerhana matahari, bulan baru melintasi jalur yang dilalui matahari melalui langit (ekliptika) dan menyebabkan gerhana bulan dua pekan kemudian.
Tetapi penjajaran benda langit tersebut jarang tepat. Adalah hal yang umum bagi gerhana matahari atau bulan parsial untuk mendahului atau mengikuti gerhana matahari atau bulan total.