Sabtu 05 Jan 2019 14:04 WIB

Ilmuwan Temukan Pakaian Pintar

Dalam skala besar, produksi bahan konduktif yang hemat biaya tetap sulit ditemukan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Endro Yuwanto
Penemuan teknologi. Ilustrasi
Foto: Wikipedia
Penemuan teknologi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia sejauh ini telah memiliki piranti jam tangan pintar, lampu pintar, hingga mobil pintar. Dan langkah selanjutnya adalah pakaian pintar.

Para ilmuwan telah menemukan metode perakitan sederhana dengan berbiaya rendah untuk menyiapkan serat konduktif yang digunakan dalam pakaian pintar. Peneliti dari Nanjing University of Posts and Telecommunications telah menghasilkan serat konduktif yang fleksibel dan dapat diregangkan dengan morfologi seragam.

Peneliti menjamin serat ini memiliki konduktivitas tinggi dan kekuatan mekanik yang baik. Contoh paling sederhana dari serat konduktif adalah kabel logam, seperti kawat tembaga. Namun, itu tidak akan membuat baju menjadi sangat nyaman atau fleksibel.

Dalam percobaan, para ilmuwan mengambil keuntungan dari aksi kapiler dari serat kain yang ada seperti kapas, nilon, dan poliester. Ilmuwan merendam serat dalam larutan yang mengandung kawat nano perak dan kawat nano kemudian secara spontan diserap dan merata dilapisi ke setiap benang melalui aliran yang diinduksi penguapan.

Tekstil yang dihasilkan adalah konduktor yang fleksibel dan dapat diregangkan, dengan morfologi seragam, konduktivitas tinggi, dan kekuatan mekanik yang baik. Semuanya menjanjikan untuk aplikasi dalam elektronik yang dapat dipakai dan kain menjadi pintar.

Penelitian yang telah terbit di NANO dan dilansir Forbes, belum lama ini, mengembangkan e-tekstil terbaru. Kain dengan komponen digital tertanam dari lampu dan baterai ke komputer kecil dan sudah diperkenalkan dalam beberapa peragaan sebelumnya.

Tekstil yang meningkatkan kinerja dapat digunakan dalam skenario olahraga dan militer, dengan fungsi seperti mengendalikan suhu tubuh, mengurangi hambatan angin, dan bahkan mengendalikan getaran otot. E-tekstil juga bisa sangat berharga dalam kondisi ekstrem, melindungi pemakainya terhadap radiasi atau dingin ekstrem atau kombinasi keduanya ketika digunakan untuk perjalanan luar angkasa.

Sejauh ini, para ilmuwan telah mencoba berbagai metode untuk membuat bahan fleksibel yang sudah biasa digunakan untuk pakaian, seperti katun, menjadi tekstil konduktif. Deposisi uap dan penjepit listrik telah bertemu dengan beberapa hasil yang baik dan juga memiliki lapisan semprotan. Namun, untuk skala besar, produksi bahan konduktif yang hemat biaya tetap sulit ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement