Kamis 20 Dec 2018 21:17 WIB

Pengembangan Pesawat Amfibi Butuh Rp 300 Miliar

Biaya tersebut untuk pengembangan pesawat N219 Amfibi.

Pesawat N219.
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Pesawat N219.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Project Manager Pesawat N219 Amfibi, Budi Sampurno dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) mengatakan pengembangan pesawat N219 Amfibi diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 250 miliar sampai Rp 300 miliar.

"Biaya itu mencakup Rp 200 miliar untuk biaya pengembangan pesawat N219 Amfibi oleh Lapan," kata Budi usai Sosialisasi Hasil Feasibility Study Pengembangan N219 Amfibi di Kantor Pusat Teknologi Penerbangan Lapan di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/12).

Selain pengembangan pesawat, Budi menuturkan dana sekitar Rp 50 miliar sampai Rp 100 miliar diperlukan untuk memberikan daya dukung terhadap implementasi penerbangan pesawat. Dana tersebut termasuk simulasi penerbangan dan pelatihan pilot yang khusus menerbangkan pesawat amfibi yang bisa mendarat di daratan dan perairan.

Budi juga menuturkan kebanyakan pilot yang menerbangkan pesawat amfibi di Indonesia adalah orang asing. "Sebelum melakukan terbang perdana, dia harus menyesuaikan dengan mesin dan pesawatnya," ujarnya.

Budi mengatakan, untuk pertama kalinya Indonesia akan membuat sendiri pesawat amfibi. Banyak fasilitas pendukung yang diperlukan, termasuk penyesuaian dan pembangunan pelabuhan untuk pendaratan pesawat amfibi, terutama di perairan.

Pemerintah juga perlu mempersiapkan landasan terbang dan mendarat yang digunakan pesawat amfibi untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Dia mengatakan telah mendapatkan persetujuan atas proposal biaya sekitar Rp 200 miliar kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dengan asumsi 100 jam terbang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement