Kamis 20 Dec 2018 15:15 WIB

Strategi Orang Tua Siapkan Generasi Berkualitas

Merencanakan kesusahan menjadi strategi dalam menyiapkan generasi berkualitas.

Pelatihan cara berpikir suprarasional.
Foto: kpm
Pelatihan cara berpikir suprarasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menyiapkan generasi berkualitas untuk menyongsong era globalisasi merupakan pekerjaan besar bagi setiap kalangan. Tak terkecuali para orang tua.

Dengan bekal dan perencanaan yang matang sejak dini, mewujudkan generasi bermutu bukan sekedar utopia semata. Untuk mewujudkan hal tersebut, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) bekerja sama dengan orang tua membuat strategi dengan konsep 'Merencanakan Kesusahan' (dalam hal kebaikan).

Hal tersebut ditunjukan para orang tua dengan antusias mengikuti pelatihan cara berpikir suprarasional, yang digelar KPM pada hari Ahad(16/12).

“Acapkali, setiap manusia dalam menghadapi masalah hanya mengandalkan dua aspek, yakni akal dan raga. Belum lagi, orientasi hidup yang kadang melampaui kapasitas wadah rezeki, sehingga berbagai cara pun dilakukan agar persoalan terselesaikan,” kata Endang Purnama Giri, selaku peserta pelatihan.

 

photo
Pelatihan cara berpikir suprarasional.

Dia bersyukur pelatihan suprarasional yang didapat mengantarkannya menjadi pribadi yang lebih baik dengan mengoptimalkan tiga antena kehidupan, yakni akal, hati, dan panca indera.

Hal senada juga diungkapkan Neneng Hernawati. Neneng menambahkan bahwa beruntunglah masyarakat Indonesia jika mendapatkan dan menerapkan cara berpikir suprarasional. “Cara berpikir ini merupakan kunci dari permasalahan hidup. Selama ini kita lebih mementingkan konsumsi fisik (raga), jarang sekali membekali hati (jiwa). Jika jiwa sehat, maka InsyaAllah raga pun akan sehat,” ujar orang tua dari Rafidudin kelas 5 SDIT Kaifa Bogor.

Sementara itu, Trainer Suprarasional H. Moh Arodhi mengatakan, esensi menghidupkan hati (jiwa) adalah sebuah keniscayaan. Jika hati sudah hidup, maka secara otomatis antena akal dan panca indera akan semakin optimal untuk mendapatkan tabungan jiwa.

"Salah satu aktivitas yang bisa menambah tabungan jiwa adalah dengan merencanakan kesusahan. Diharapkan, dengan diberikannya pelatihan suprarasional, para orang tua akan memiliki pengetahuan, keterampilan dan mengaplikasikan di dalam keluarga, sehingga kedepannya akan terwujud keluarga suprarasional,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement