Jumat 07 Dec 2018 08:51 WIB

Penetrasi Internet Dorong Majunya Ekonomi Digital Indonesia

Penetrasi penggunaan internet di 2017 telah mencapai 143,26 juta jiwa

Sejumlah anak Sekolah Dasar SD Negeri Muara saat belajar mengenal internet, di Muara, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Foto: Antara
Sejumlah anak Sekolah Dasar SD Negeri Muara saat belajar mengenal internet, di Muara, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat penetrasi penggunaan internet oleh masyarakatnya memiliki angka yang tinggi. Bahkan tercatat mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika bidang Komunikasi dan Media Massa Gun Gun Siswadi mengatakan, dari 217 juta jiwa jumlah penduduk Indonesia, berdasarkan rilis beberapa lembaga survei, penetrasi pengguna internet tahun 2017 mencapai 143,26 juta jiwa atau 54,68 persen total penduduk Indonesia.

Gun Gun mengungkapkan, secara basis wilayah, Pulau Jawa menjadi penetrasi internet tertinggi dengan 57,70 persen, disusul Bali dan Nusa Tenggera sebanyak 54,23 persen, kemudian Pulau Sumatra sebesar 47,20 persen. 

Data angka penetrasi pengguna internet tersebut, ucap Gun Gun, adalah capaian yang harus dimanfaatkan untuk berbagai sektor kehidupan masyarakat sehingga mampu memperkuat Indonesia sebagai negara berpengaruh di era digital. Misalnya saja guna memajukan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital.

"Indonesia telah menghadapi tantangan baru yaitu era digital. Memang ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positif, salah satunya, dapat mengembangkan ekonomi kita, apalagi saat ini Kemenkominfo mempunyai program ekonomi digital untuk UMKM," ujar Gun Gun dalam kuliah umum bertema Nasionalisme di Era Digital di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (6/12).

Pembicara lainnya pada kuliah umum yang dihadiri seribuan mahasiswa tersebut, yaitu Head of Community Bukalapak MS Fikri, President Director Gamatechno Indonesia M Aditya Arif Nugraha dan CEO Qiscus Evan Purnama.

Kendati begitu, menurut Gun Gun, kemajuan teknologi digital dan penetrasi pemanfaatannya yang tinggi di Indonesia masih mempunyai beberapa kendala. Masalah ke depan yang perlu terus dituntaskan adalah meningkatnya literasi digital di kalangan masyarakat Indonesia sehingga seimbang dengan tingginya angka penetrasi pengguna internet.

"Apalagi di era digital kini yang penuh dengan berbagai macam penyebaran kebohongan, terutama melalui media sosial," ucap Gun Gun.

Dia menuturkan, penetrasi penggunaan internet yang seimbang dengan literasi akan berpengaruh terhadap globalisasi di dunia yang saat ini sedang menjalar ke seluruh negara. Gun Gun menjelaskan, pemanfaatan internet dapat dirasakan melalui sektor pendidikan, budaya dan sosial. Ketiga sektor tersebut akan menjawab tantangan arus globalisasi yang juga berdampak pada Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement