REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan persewaan sepeda listrik MIGO Ebike sudah tersedia di Jakarta mulai Desember 2018. Aplikasi ponsel yang sudah bisa diunduh lewat Play Store dan App Store itu terlebih dahulu hadir di Surabaya sejak Agustus 2017.
Manajer Operasional MIGO Ebike, Alice Gozal, menjelaskan cara pemakaian MIGO Ebike. Setelah mengunduh aplikasi di telepon genggam, pelanggan akan diminta melakukan registrasi dengan nomor ponsel dan KTP yang berlaku.
Walaupun pengendara tidak perlu memiliki surat izin mengemudi (SIM), MIGO Ebike hanya diperuntukkan bagi pengguna 17 tahun ke atas. Setelah verifikasi, barulah mereka bisa meminjam sepeda listrik di puluhan titik stasiun MIGO Ebike.
Saat berada di stasiun, pelanggan cukup menekan tombol 'pesan' untuk meminjam sepeda listrik. Tahap selanjutnya adalah memindai kode QR Ebike di bagian plat belakang untuk menyalakan sepeda listrik dan menggunakannya.
Biaya peminjaman MIGO Ebike sebesar Rp 3.000 untuk setiap 30 menit. Ada helm yang dipinjamkan demi keselamatan pengendara. Perlu diingat satu sepeda listrik hanya bisa menanggung beban hingga 100 kilogram.
"Saat mengembalikan tidak perlu khawatir karena sepeda bisa dikembalikan ke titik stasiun manapun. Hanya perlu mencari stasiun yang lokasinya paling dekat dan menekan tombol 'pengembalian'," kata Alice.
Selama dalam perjalanan, pelanggan dapat memarkir sepeda sementara dengan menggunakan fitur 'kunci' pada aplikasi. Jika ingin mengendarai kembali sepeda listrik, cukup memindai lagi kode QR. Tidak ada batas waktu pemakaian untuk peminjaman.
Apabila baterai sepeda listrik habis, pengguna bisa menukarkan di stasiun manapun dengan sepeda listrik yang baterainya masih terisi penuh. Alice mengatakan, keamanan dan kenyamanan pengguna MIGO Ebike sudah terjamin selama beroperasi setahun di Surabaya.
"Tidak akan terkena razia polisi karena diklasifikasikan sebagai sepeda. Dipakai saat hujan pun aman, asal jangan terendam banjir," kata Alice.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
