REPUBLIKA.CO.ID, Separuh dari Total Hujan dan Salju di Bumi Terjadi dalam 12 Hari JAKARTA -- Separuh dari total curah hujan dan salju dalam setahun yang turun ke bumi ternyata dicapai hanya selama 12 hari. Artinya cukup 12 hari hujan dan bersalju maka jumlahnya setara dengan setengah volume total hujan dan salju dalam setahun.
Perubahan iklim membawa dampak pada peningkatan intensitas curah hujan. Diperkirakan pada akhir abad ini waktu dibutuhkan untuk mencapai separuh dari volume total akan makin cepat yakni 11 hari. Laporan ini dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letter yang terbit 4 November lalu.
"Ahli iklim umumnya meramalkan curah hujan turun tidak merata dalam satu waktu," kata ilmuwan iklim Angeline Pandergrass dari The National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colo.
Seorang wanita berlari di antara terpaan hujan badai, saat Topan Mangkhut mendekati wilayah Shenzhen, Cina, Ahad (16/9).
Dikutip dari Science News, dia ingin menghitung ketidakrataan tersebut. Jadi Pendergrass dan rekannya, Reto Knutti, dari The Institute for Athmospheric and Climate Science di ETH Zurich menganalisis data curah hujan harian dari 185 stasiun cuaca di seluruh dunia. Data-data itu dikumpulkan sejak tahun 1999 sampai 2014 dan satelit data untuk area Afrika dan Amerika Selatan dengan jumlah yang lebih sedikit.
Tim peneliti ini menggunakan simulasi iklim untuk mengestimasi curah hujan sampai 2100. Karena atmosfer menghangat, maka lapisan ini lebih lembab yang menyebabkan terjadinya hujan. Ketika seluruh jumlah hari basah tidak berubah, makin intensnya banjir besar berarti semakin tinggi curah hujan dan salju yang turun ke bumi.
"Kenaikan curah hujan yang kami lihat pada simulasi mayoritas datang dari momen ekstrem. Jadi pada hari-hari basah kami memperkirakan hari itu semakin basah," kata Pendergrass. Studi ini juga menyatakan badai akan bergerak melambat, menyebabkan meningkatnya potensi banjir dan bencana alam.
Hujan lebat akibat Badai Tropis Lee menyebabkan banjir besar di Amerika Serikat bagian timur, Kamis (8/9). (AP Photo/Williamsport Sun-Gazette, Mark Nance)
Di Amerika Serikat, badai yang mengakibatkan tanah longsor terjadi 5-10 lebih banyak ketimbang pada masa sebelum revolusi industri. Demikian diungkapkan dalam laporan yang diterbitkan jurnal Nature 15 November lalu. Pada tahun 2100, badai-badai ini bisa jadi menyebabkan hari basah 15-35 persen lebih basah daripada sekarang.