REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 23 orang guru dari berbagai daerah di Indonesia memadati Padepokan Amir Syahrudin, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Bogor. Kedatangan insan pendidik ini guna mengikuti pelatihan yang bertajuk Sains Nalaria Realistik (SNR), pada 28 November – 01 Desember 2018.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM), membuka program untuk pengembangan para guru dalam metode pembelajaran sains. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para guru sains agar mampu menjadi pendidik yang semakin inovatif di era Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Para peserta akan dibekali motivasi menjadi guru berkah dengan cara berpikir suprarasional, tahapan metode SNR untuk memudahkan guru membuat dan menjawab soal-soal HOTS, serta pembelajaran STEM (Science Technology Engeneering and Mathematics). Disamping itu, pembelajaran dinamika kelas agar para guru mampu menggugah murid-murid dalam belajar sains.
Sejak dimulai pada bulan Januari 2018, puluhan guru telah mengikuti program ini dan informasi yang dihimpun dari tim diklat KPM, karena pelatihan SNR mendapat sambutan positif, beberapa peserta pun harus rela masuk daftar tunggu karena keterbatasan tempat.
“Kami sangat bangga atas kesempatan ini dimana kami tak sekedar belajar sains. Di sesi awal kami langsung mendapatkan motivasi dengan cara berpikir suprarasional, tentunya hal ini dapat menjadi penyemangat buat kami sebagai seorang guru,” ujar Sihabudin, guru SMP Cendikia Baznas Bogor.
Sebanyak 23 orang guru dari berbagai daerah di Indonesia memadati Padepokan Amir Syahrudin, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Bogor. (KPM)