REPUBLIKA.CO.ID, CUPERTINO -- Pejabat Apple menyebutkan produk yang paling laris dan populer di antara seri iPhone. Perusahaan yang berkantor pusat di Cupertino, California, Amerika Serikat itu menyebut iPhone XR sebagai ponsel yang amat diminati dengan permintaan tinggi. Apple mengumumkan kehadiran tiga seri iPhone pada pertengahan September 2018.
Per 21 September, perusahaan merilis iPhone XS (999 dolar AS) dan iPhone XS Max (1.099 dolar AS). Sebulan kemudian, pada 26 Oktober, barulah iPhone XR (749 dolar AS) dirilis. "Perangkat ini (iPhone XR) adalah iPhone kami yang paling populer sejak hari pertama tersedia di pasaran," kata Wakil Presiden Apple, Greg Joswiak, dikutip dari laman CNet.
Permintaan tinggi iPhone XR dibarengi Apple dengan aksi sosial. Dalam rangka hari AIDS sedunia, perusahaan akan menyumbangkan satu dolar AS untuk setiap pembelian Apple Pay di Apple Store, Apple.com atau melalui aplikasi Apple Store dari 1 Desember hingga 7 Desember.
Kabar baik mengenai iPhone XR muncul di tengah kekhawatiran lain. Hasil fiskal kuartal keempat pada awal November menunjukkan bahwa Apple tidak menjual iPhone dengan jumlah sebanyak yang diharapkan analis. Proyeksi hasil pendapatan juga tidak stabil untuk kuartal Desember.
Pekan lalu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Apple telah memangkas pesanan produksi untuk tiga model iPhone 2018 beberapa pekan terakhir. Hal itu memantik kekhawatiran beberapa pihak bahwa penjualan iPhone tidak sekuat sebelumnya.
Saham Apple anjlok sekitar 20 persen sejak perusahaan mengumumkan laba kuartalnya. Artinya, Apple tidak lagi bernilai lebih dari satu triliun dolar, tingkat yang dicapai pada bulan Agustus. Microsoft dan sahamnya yang melonjak berpeluang menjadi perusahaan publik terbesar di dunia.
Joswiak menolak berkomentar tentang laporan tersebut. Kini, Apple juga menyatakan tidak akan memaparkan detail penjualan unit iPhone dan perangkat utama lainnya. Itu bertentangan dengan strategi awal mereka saat pertama kali memperkenalkan produk.