REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pertarungan hukum sepuluh tahun antara Samsung Electronics dan para pekerja dari perusahaan semikonduktor dan pabrik LCD di Korea Selatan dan Cina telah berakhir. Kasus ini mendapatkan penyelesaian dengan pembayaran sebesar 150 juta dolar US dan permintaan maaf.
Samsung akan membayar 150 juta dolar kepada pekerja yang mengalami keguguran dan mengembangkan kanker, sklerosis ganda, dan kondisi lainnya. Beberapa masalah kesehatan yang terjadi di antaranya adalah penyakit bawaan yang mempengaruhi anak-anak karyawan yang bekerja di pabrik.
"Kami dengan tulus meminta maaf kepada para pekerja dan keluarga mereka yang menderita penyakit. Kami telah gagal mengelola risiko kesehatan di pabrik semikonduktor dan LCD kami," kata kepala bisnis semikonduktor Samsung Kim Ki-nam.
Ketentuan penyelesaian, yang termasuk permintaan maaf publik dari perusahaan, telah disetujui oleh kedua belah pihak pada awal bulan ini. Pada hari Jumat (23/11) penandatanganan perjanjian yang diwakili Kim Ki-nam dan Hwang Sang-gi, ayah dari seorang pekerja pabrik Samsung berusia 22 tahun yang wafat.
“Permintaan maaf itu jujur tidak cukup bagi keluarga korban, namun, kami akan menerimanya. Tidak ada jumlah permintaan maaf yang cukup untuk menyembuhkan semua penghinaan, rasa sakit akibat luka industri dan penderitaan kehilangan keluarga," ujar Hwang Sang-gi, yang putrinya meninggal karena leukemia.
Samsung belum membocorkan apa bahan kimia yang digunakan di pabrik semikonduktor dan LCD yang menyebabkan masalah kesehatan yang parah di kalangan pekerja. Mereka berdalih dengan perlindungan oleh kerahasiaan perdagangan untuk tetap merahasiakannya.