Selasa 06 Nov 2018 15:37 WIB

Ini Kunci Cara Bertahan di Penjualan Ritel Instagram

Peritel dunia maya lebih dimudahkan dengan kehadiran saluran penjualan baru

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Instagram.
Foto: EPA
Instagram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era digital ini, banyak yang memprediksi bahwa industri ritel akan mati. Sebagian kalangan mempercayainya, namun banyak pula yang menilai anggapan itu tidak benar. Nyatanya, industri ritel masih ada namun dalam bentuk yang berbeda.

Para pelaku usaha yang dulunya berjualan di toko-toko fisik hampir sebagian besar beralih toko daring. Ini terbukti ampuh menarik para pelanggan secara besar-besaran baik yang ditarget melalui Facebook maupun Instagram

Bahkan merek yang tadinya berasal dari dunia digital, malah bisa merambah ke toko fisik dan lebih cepat dikenal oleh masyarakat. Namun, apakah ini merupakan trend yang bisa bertahan lama? Apa saja yang harus diantisipasi agar bisnis yang bermula dari dunia digital tetap eksis?

1. Biaya untuk mendapatkan pengguna naik dengan cepat

Dengan kesuksesan platform Instagram, biaya untuk mendapatkan pengguna produk yang potensial semakin meroket. Bridget Johns selaku CMO RetailNext melihat ada dua tren yang terjadi selama setahun terakhir.

"Setiap berhadapan langsung dengan pelanggan kami mengatakan bahwa Instagram adalah cara yang efektif untuk mempromosikan produk, lalu mereka langsung memasang iklan di Instagram," kata Johns. "Namun, kami memperhatikan bahwa kejenuhan juga cepat terjadi sehingga sulit membedakan mana teman, keluarga dan influencer."

2. Brand loyalty menyisakan tanda tanya

Brandless adalah salah satu kisah sukses yang umum bermunculan selama dua tahun belakang di masyarakat digital. Perusahaan ini baru saja menghasilkan 250 juta dolar dengan pertumbuhan yang kuat. Namun seiring pertumbuhan Brandless, perusahaan lain juga akan terus berjuang untuk bersaing.

Pada akhirnya, semua perusahaan akan bersaing dari segi harga dan kualitas. Apapun akan dilakukan untuk memenangkan perhatian pelanggan. 

3. Saluran penjualan baru akan bermunculan

Saluran-saluran penjualan baru akan terus bermunculan sehingga memacu berbagai merek digital tumbuh subur. Platform-platform selanjutnya diprediksi akan fokus pada aplikasi perpesanan pribadi.

USA Today melaporkan bahwa iklan di WhatsApp akan bermunculan di seksi unggahan status. Demikian halnya dengan Facebook. jejaring sosial ini diperkirakan akan memanfaatkan fitur perpesanan pribadi yang menampung jutaan aktivitas obrolan jutaan orang di dalamnya. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement