Selasa 06 Nov 2018 04:05 WIB

Pulau di Hawaii Ini Lenyap dalam Semalam

Badai menyapu pulau.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
Kepulauan Hawaii
Foto: VOA
Kepulauan Hawaii

REPUBLIKA.CO.ID, HAWAII -- Badai telah menyapu salah satu pulau di Hawai sepenuhnya dari peta. East Island, setitik kecil tanah di Papahanaumokuakea Marine National Monument di barat laut Hawaii, hanyut oleh Hurricane Walaka pada 3 dan 4 Oktober lalu.

Ahli biologi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) Charles Littnan mengatakan pada Selasa (23/10), pulau itu telah menjadi tempat bersarang yang kritis bagi penyu hijau Hawaii dan anjing laut Hawaii yang terancam punah. "Tidak ada keraguan itu adalah pulau tunggal yang paling penting untuk penyu bertelur," kata Littnan kepada Honolulu Civic Beat dilansir di Life Science pada Selasa (6/11).

East Island hanya seluas 11 acre atau setara 0,04 kilometer persegi di daerah itu. Antara tahun 1944 dan 1952, tempat ini menjadi tuan rumah sebuah stasiun Penjaga Pantai kecil. Pulau itu telah menjadi surga bagi satwa liar, mulai dari albatros hingga kura-kura dan anjing laut.

Citra satelit telah mengonfirmasi kematian pulau itu. Akan tetapi, tim reruntuhan laut akan menuju ke daerah itu untuk survei kerusakan pekan ini. Para peneliti mengatakan kepada Civic Beat anjing laut dan penyu di pulau itu telah meninggalkan pulau setelah musim kawin mereka.

Namun, hal itu terjadi sebelum topan melanda. Sejauh ini tidak jelas apakah mereka akan menemukan tempat berlindung baru di salah satu kawanan terdekat. "Spesies tahan banting hingga titik tertentu. Tetapi mungkin ada titik di masa depan di mana ketahanan itu tidak cukup lagi," ujar Littnan.

Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), penyu hijau Hawaii (Chelonia mydas) adalah spesies penyu laut hijau yang secara genetis ditemukan hampir secara eksklusif di sekitar Hawaii. Mereka dilindungi secara hukum menurut hukum Hawaii dan Undang-Undang Spesies Terancam Punah AS.

Perlindungan tersebut telah menghasilkan 53 persen peningkatan populasi sejak akhir 1970-an. Tempat bertelur utama mereka adalah Shoals Frigate Prancis, termasuk bekas East Island.

Anjing laut biksu Hawai (Neomonachus schauinslandi) yang menggunakan East Island sebagai tempat berkembang biak berada dalam posisi yang lebih berbahaya. NOAA menyatakan, anjing laut ini hanya ditemukan di Hawaii. Meskipun perlindungan mereka sebagai spesies yang terancam punah, jumlah mereka masih tetap menurun.

NOAA memperkirakan, hanya sekitar 1.400 anjing laut biksu Hawaii yang tersisa di alam liar. Littnan mengatakan, beberapa ratus orang memanggil rumah Frigate Shoals Prancis. Ia menyebut, dari jumlah tersebut sekitar 30 persen lahir di Pulau Timur.

Para binantang yang dilindungi itu mengalami nasib buruk setelah badai menghantam. Akan tetapi, para peneliti mengatakan, Walaka diperkuat oleh perairan laut yang lebih hangat dari rata-rata. Sebuah tren yang diprediksi oleh para ilmuwan hanya akan memburuk ketika dunia menghangat.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement