Ahad 28 Oct 2018 12:22 WIB

Ilmuwan: Suara Ibu Lebih Efektif Bangunkan Anak

Suara ibu lebih efektif ketimbang alarm asap.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Anak Laki Laki Sedang Tidur
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi Anak Laki Laki Sedang Tidur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara seorang ibu lebih efektif membangunkan seorang anak dari tidurnya. Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan, suara ibu dinilai lebih efektif dibandingkan dengan suara alarm asap yang biasa digunakan saat peringatan kebakaran.

Terkadang, anak-anak menjadi sangat sulit bangun dari tempat tidur pada hari tertentu. Apalagi selama situasi darurat. Peneliti dari Nationwide Children's Hospital di Columbus, Ohio meneliti rekaman suara ibu dan suara yang biasa dipancarkan oleh alarm kebakaran untuk membangunkan anak yang sedang tidur.

Tim peneliti itu melibatkan 176 anak-anak di sebuah pusat penelitian tidur di ibu kota negara bagian. Semua anak-anak tersebut berusia antara lima tahun sampai 12 tahun.

Mereka melakukan penelitian dengan menggunakan rekaman dari tiga suara ibu sebagai alarm pada masing-masing peserta yang tidur di samping alarm asap standar.

Temuan penelitian tersebut diterbitkan dalam Journal of Pediatrics. Dilansir di Independent, Ahad (28/10), hasil penelitian menunjukkan, anak-anak yang tidur sekitar tiga kali lebih mungkin untuk bangun dengan suara-suara ibu daripada alarm bernada tinggi.

"Penelitian ini menegaskan alarm suara ibu lebih baik daripada alarm nada-nada tinggi tradisional untuk membangunkan anak-anak dan mendorong pelarian mereka," kata penulis utama penelitian Gary Smith.

Selain itu, para peneliti juga menemukan, anak-anak yang terbangun dengan suara ibu mereka dapat melarikan diri dari kamar tidur sekitar 18 detik hingga 28 detik. Sementara, ketika dibangunkan alarm asap mereka membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk melarikan diri.

"Anak-anak sangat tahan terhadap suara yang membangunkan mereka ketika tertidur. Kami dapat menemukan suara alarm asap yang mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan bagi banyak anak untuk bangun dan meninggalkan kamar tidur," kata Direktur Pusat Gangguan Tidur Nationwide Children's Hospital sekaligus rekan penulis studi tersebut, Mark Splaingard.

Saat melakukan penelitian, para peneliti juga mengeksplorasi dengan memasukkan nama depan anak di alarm suara. Akan tetapi kesimpulannya, dengan menggunakan nama-nama di alarm suara tidak membuat perbedaan yang signifikan.

"Ini berarti satu alarm dapat bekerja untuk banyak anak yang tidur berdekatan satu sama lain di rumah," kata Smith.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement