Selasa 23 Oct 2018 19:26 WIB

Tak Ada Power Bank, Jangan Khawatir Baterai Ponsel Habis

Mesin rechrage station telah tersebar di 200 lokasi di Jabodetabek.

Rep: christiyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Kini pengisian baterai ponsel bisa dilakukan di pusat keramaian.
Foto: dok recharge
Kini pengisian baterai ponsel bisa dilakukan di pusat keramaian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan ponsel di kota besar, seperti Jakarta, sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok penduduknya.

Namun, sering kali kenyamanan penggunaan ponsel terganggung akibat hal kecil, seperti kondisi baterai yang habis terpakai. Padahal, ponsel menjadi sarana vital penunjang kelancaran bisnis bagi masyarakat modern usia produktif.

Hal inilah yang menjadi peluang bisnis bagi salah satu perusahaan start up Indonesia PT Jalan Terus Saja (ReCharge) menyediakan layanan penyewaan power bank berbasis aplikasi.

Dick Listijono, co-founder dan chief executive officer Recharge, mengatakan, Recharge yang telah memiliki 200 recharge station atau mesin tempat menyewa power bank yang tersebar di lebih dari 100 lokasi strategis di Jabodetabek. "Kami perusahaan penyewa power bank berbasis aplikasi," katanya.

Mesin tersebut umumnya berada di pusat perbelanjaan, perkantoran, atau tempat keramaian lainnya. Bagi konsumen yang hendak meminjam power bank, dapat mengunduh aplikasi yang ada dalam mesin recharge station.

Transaksi pembayaran bisa dilakukan secara daring (online) maupun luring (offline). Bagi konsumen yang meminjam, dikenakan biaya Rp 10 ribu selama 24 jam. 

Apabila lewat batas waktu, akan dikenakan denda. Termasuk kehilangan atau rusak, denda sebesar Rp 100 ribu. Power bank yang dipinjam dapat dibawa ke mana saja dan dikembalikan ke tempat recharge station yang berbeda ketika meminjamnya. "Pengguna tidak perlu khawatir produktivitas mereka akan terganggu," kata Dick lewat keterangan resminya, Selasa (23/10).

Penyewaan menggunakan aplikasi di ponsel dapat diunduh melalui Google Play Store bagi pengguna Android dan App Store bagi pengguna iOS. Melalui aplikasi tersebut, pengguna dapat mengetahui lokasi recharge station terdekat melalui fitur "Cari recharge". Setelah itu, langkah penyewaan dimulai dengan melakukan top up saldo, baik melalui tunai maupun nontunai.  

Mesin recharge station tersebut juga dapat digunakan sebagai petunjuk atau sarana informasi tentang situasi di mana mesin itu berada. Ke depan, mesin dapat digunakan untuk beragam transaksi jual beli berbagai kebutuhan, pemesanan tiket daring, atau kebutuhan lainnya. Hingga saat ini, pengguna mesin tersebut sudah mencapai 50.000 lebih orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement