Selasa 16 Oct 2018 19:22 WIB

Hindari Perundungan, Twitter Lacak Aktivitas Pengguna

Teknologi Exploring Online Hate akan mencari akun penyebar kebencian secara logaritma

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sebuah ponsel memperlihatkan akun media sosial Twitter.
Foto: EPA
Sebuah ponsel memperlihatkan akun media sosial Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti perusahaan media sosial lainnya, Twitter membuat sebuah proyek baru yang bertujuan untuk menghindari aksi kekerasan di platformnya. Dilansir dari The Verge, proyek ini akan melacak aktivitas pengguna yang terkait dengan ujaran-ujaran kebencian.

Teknologi yang baru saja dirilis ini dinamai instrumen Exploring Online Hate (Pencarian Kebencian Daring). Ini adalah proyek kerjasama antara New America Foundation dan Anti-Defamation League yang akhir-akhir ini mendedikasikan diri melacal keberadaan grup penyebar kebencian.

Baca Juga

Instrumen ini akan mencari beberapa contoh dari 1000 akun Twitter yang menunjukkan indikasi grup penyebar kebencian. Berdasarkan metodologi proyek tersebut, para peneliti memilih 40 akun yang di dalamnya terdapat konten kebencian. Secara algoritma akun-akun tersebut akan dihubungkan dengan akun lain yang memiliki karakteristik sama.

Dengan data yang didapatkan dari akun Twitter, para peneliti bisa melacak sumber utama penyebar kebencian secara daring, kemudian menjadikan informasi itu sebagai topik pembicaraan serta sumber-sumber diskusi. Proyek seperti ini sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Rusia yang dinamai dengan Hamilton 68.

Hamilton 68 adalah perangkat daring yang dibuat dengan tujuan melacak operasi-operasi daring yang berpengaruh di Rusia. Namun proyek ini dianggap gagal karena justru membocorkan sejumlah data penting. Exploring Online Hate diharapkan dapat menjadikan proyek tersebut sebagai pelajaran agar kegagalan yang sama tidak terulang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement