Selasa 09 Oct 2018 22:12 WIB

Ilmuwan Jelaskan Cara Melatih Otak Tetap Tajam

Terus berintaksi sosial dengan orang sekitar justru bisa mencegah alzheimer

Rep: Rossi Handayani / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang penderita alzheimer
Foto: Boldsky
Seorang penderita alzheimer

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spesialis dalam pencegahan Alzheimer, Jessica Langbaum mengetahui bahwa melatih otot mental dapat membantu menjaga otak tetap tajam.

Akan tetapi Langbaum, yang memiliki gelar doktor dalam epidemiologi psikiatri, tidak memiliki program kebugaran mental formal. Dia tidak melakukan teka-teki silang atau memainkan permainan otak komputer.

"Hanya duduk dan melakukan Sudoku tidak mungkin akan menjadi satu-satunya kunci yang akan mencegah Anda mengembangkan penyakit Alzheimer," katanya, dilansir dari laman NPR, Selasa (9/10).

Alih-alih menggunakan program pelatihan otak formal, ia hanya bekerja. Pekerjaannya adalah pelatihan kognitif harian sebut Langbaum, direktur asosiasi Pencegahan Alzheimer Initiative di Banner Alzheimer Institute di Phoenix.

Dan itu berlaku bagi sebagian besar orang yang bekerja. "Sementara Anda masih dalam angkatan kerja, Anda mendapatkan tantangan multitasking harian, mengingat hal-hal, dari memproses informasi," kata Langbaum.

Langbaum menawarkan perspektif itu sebagai seseorang yang telah menghabiskan bertahun-tahun mempelajari efek program pelatihan otak, dan sebagai seseorang yang telah melihat Alzheimer dari dekat.

"Kakek saya didiagnosis dengan gangguan kognitif ringan ketika saya di sekolah pascasarjana mendapatkan gelar Ph.D. Itu berubah menjadi demensia berat Alzheimer," ujar Langbaum.

Jadi Langbaum mulai bertanya pada dirinya sendiri: "Bagaimana saya dapat membantu memastikan bahwa kita tidak menderita penyakit ketika kita mencapai usia itu?"

Dan dia menyadari sejak awal bahwa teka-teki dan permainan bukanlah jawaban karena mereka cenderung fokus pada satu tugas yang sangat sempit. Hasilnya seperti berolahraga hanya satu otot di tubuh Anda, kata Langbaum. Otot itu akan menjadi lebih kuat, tetapi kebugaran Anda secara keseluruhan tidak akan berubah.

Ia mengungkapkan, orang-orang yang memiliki banyak interaksi sosial, terutama di usia pertengahan, memiliki risiko yang lebih rendah dari demensia Alzheimer di kemudian hari. "Ada sesuatu tentang berada di sekitar orang yang membantu otak kita," katanya.

Langbaum dalam kondisi yang baik dalam hal sosial. Antara keluarganya, dua anaknya, rekan kerjanya, dan teman-temannya, katanya, area sosial di otaknya mendapatkan latihan harian yang kuat. Ia memiliki beberapa saran untuk siapa saja yang mencari cara untuk menjaga otak mereka tetap sehat.

"Jika Anda menyukai teka-teki silang, lakukanlah. Tapi cobalah sesuatu yang baru. Dan coba sesuatu yang baru yang membuatmu senang adalah kunci. Jangan lakukan itu jika kamu tidak menyukainya," ungkap Langbaum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement