Senin 08 Oct 2018 23:32 WIB

Greenpeace Sebut Dunia Sedang 'Terbakar'

Dunia harus mengurangi separuh emisi global dalam dekade berikutnya.

Antisipasi perubahan iklim
Foto: ILS
Antisipasi perubahan iklim

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Direktur Eksekutif Greenpeace International Jennifer Morgan menyebut dunia sedang terbakar . Maka dari itu semua pihak karenanya harus mengurangi separuh emisi global dalam dekade berikutnya.

Untuk menghindari lebih banyak lagi kebakaran tragis, badai hebat dan korban jiwa,  dunia harus mengurangi separuh emisi global dalam dekade berikutnya. Ini adalah tantangan besar, tetapi dapat dilakukan dan biaya untuk tidak mengikuti jalan yang benar adalah masalah hidup dan mati bagi jutaan orang di seluruh dunia, terutama yang rentan, katanya.

"Laporan IPCC ini adalah laporan ilmiah iklim paling unik dan penting yang kami miliki. Pemerintah dan para pemimpin perusahaan tidak memiliki tempat untuk bersembunyi dan harus menunjukkan bahwa mereka memahami sains dengan bertindak sesuai dengan kemendesakan yang menuntutnya. Tapi kita semua punya peran. Setiap orang harus melakukan segala daya untuk mengubah arah dan mengikuti rencana yang termasuk dalam laporan IPCC," ujar dia.

IPCC merupakan singkatan dari Inter-governmental Panel on Climate Change atau Panel Antar-pemerintah tentang perubahan iklim. IPCC bisa juga disebut sebagai Dewan iklim PBB.

IPCC adalah badan internasional terkemuka untuk penilaian perubahan iklim yang tersusun dari 195 anggota negara yang ada di dunia, serta ribuan ilmuwan pakar internasional secara sukarela menganalisis perubahan iklim di bumi dan menyarankan tindakan penanggulangan.

IPCC memiliki misi untuk mengevaluasi risiko dari perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. IPCC didirikan pada tahun 1988 oleh dua organisasi PBB, World Meteorological Organization (WMO) dan United Nations Environment Programme (UNEP).

Penasihat Kebijakan Senior di Greenpeace Nordic Kaisa Kosonen mengatakan apakah semua akan sampai di sana tepat waktu. Tidak ada yang tahu. "Ini adalah wilayah yang belum dipetakan yang kita tuju. Yang penting sekarang adalah kami memutuskan untuk mencoba dan menjadikannya prioritas utama kami," lanjutnya.

Penasehat Politik Greenpeace Asia Tenggara Yuyun Indradi mengatakan 2018 ini adalah tahun penting untuk Indonesia dan IPCC telah menyediakan rujukan baru bagi para pembuat kebijakan, untuk lebih ambisius dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Rujukan tersebut perlu diterjemahkan dalam rencana pembangunan yang baru dan kampanye politik para calon presiden.

Batubara telah meracuni Indonesia, baik dari aspek lingkungan hidup, ekonomi dan politik. Untuk itu perlu ada langkah progresif untuk segera mengakhiri era batubara dan memasuki era energi yang lebih bersih dan hal ini perlu disegerakan.

"Membangun bukan berarti kita mempunyai hak istimewa untuk menghasilkan emisi lebih banyak, tetapi harusnya membawa perbaikan secara menyeluruh, karena ini adalah perkara kemanusiaan," ujar dia.

Laporan IPCC dirilis ketika aktivis Greenpeace Asia Timur membentangkan spanduk dari gedung tempat konferensi pers akhir IPCC diadakan untuk mengirim pesan harapan ke seluruh dunia.

Pesan spanduk tertulis "Kami masih memiliki harapan, aksi untuk iklim sekarang". Untuk mendukung tuntutan bagi para pemimpin dunia untuk mendengarkan laporan otoritatif IPCC dan secara fundamental meningkatkan rencana aksi iklim mereka.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement