REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia rupanya punya dua karakteristik unik ketika sedang menonton platform berbagi video Youtube. Hal itu terungkap lewat riset yang dilakukan Google Indonesia tahun ini. Head of Consumer Marketing Google Indonesia Fibriyani Elastria memaparkan apa saja temuan analisis tersebut.
Saat ditemui di sela konferensi pers YouTube Fanfest di Jakarta pada Kamis (4/10), Fibri mengatakan hasil riset didapat lewat survei di tiga kota Indonesia. Karakteristik pertama adalah masyarakat Indonesia masih belum tahu persis apa yang akan mereka tonton ketika membuka YouTube.
"Kalau di negara-negara maju, penonton sudah tahu apa yang akan mereka tonton dan di saluran apa mencarinya. Di Indonesia, orang browsing bingung dulu mau nonton apa ketika buka YouTube," ungkap Fibri. Menurutnya hal itu terjadi lantaran banyak pengguna yang baru masuk ke YouTube.
Karakteristik kedua adalah sifat masyarakat Indonesia yang memperhatikan apa saja yang sedang ditonton oleh orang-orang sekitarnya. Ketika satu video sedang banyak ditonton teman-teman sekitar misalnya, maka orang tersebut akan ikut menonton juga.
"Masyarakat Indonesia sangat concern tentang apa yang sudah ditonton atau dipakai oleh teman-temannya. Jadi saling meng-endorse satu sama lain," kata Fibri. Kondisi ini menurutnya menguntungkan bagi YouTube untuk berkembang di Indonesia.
Ketika disinggung kota mana saja yang disurvei dan jumlah responden, Fibri enggan mengungkap. Ia hanya mengatakan survei dilakukan di kota-kota kecil dengan metode indepth one-on-one. "Kita sodorkan YouTube ke responden lalu kita amati bagaimana dia menghadapinya," ujar Fibri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
