REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Event uji soal Matematika Nalaria Realistik (MNR) 2018/2019 mulai digelar. Di Bogor, sebanyak 554 pelajar sekolah Birrul Waalidain yang terdiri dari kelas satu hingga sembilan mengikuti perhelatan tahunan ini, pada Jumat (14/9) lalu.
Acara yang berlangsung pada pukul 09.00-10.30 WIB dihadiri juga tim dari Klinik Pendidikan MIPA selaku penyelenggara. Koordinator kegiatan, Rafiqah, mengatakan bahwa tujuan para siswa mengikuti uji soal MNR agar para siswa mendapatkan pengalaman bermakna ketika belajar matematika.
“Penyajian soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang dibuat KPM sangat tepat untuk melatih kemampuan nalar anak. Selain itu, efek dari penerapan latihan soal berbasis HOTS, para siswa dapat terlatih berpikir kreatif dan solutif bagi kehidupannya,” ujar Rafiqah seperti dalam siaran pers, Senin (17/9).
Rafiqah juga mengaku bersyukur atas dukungan dari orang tua yang turut andil dalam kegiatan uji soal MNR. Harapannya, semoga dapat memacu sekolah dan siswa untuk berkiprah lebih baik pada ajang kompetisi matematika di level nasional maupun internasional.
Gelaran uji soal MNR merupakan tahapan menjaring siswa berbakat di bidang matematika. Setiap sekolah dapat mengikutsertakan seluruh siswanya untuk mengikuti event ini. Sekolah Birrul Waalidain merupakan sekolah pertama yang menggelar event nasional di wilayah Bogor.
Kegiatan ini juga merupakan ajang pemetaan dan penguasaan siswa dalam memahami mata pelajaran matematika yang berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Setiap siswa ditantang mengerjakan 25 soal pilihan ganda dengan waktu 90 menit. Hasil pengerjaan siswa nantinya akan dianalisis oleh tim Klinik Pendidikan MIPA.
Tak hanya hasil analisis yang diterima, pihak sekolah mendapatkan kuota lebih untuk mengikutsertakan siswanya di babak penyisihan KMNR Se-Indonesia ke-14 (25 November 2018). Dengan segudang manfaat yang didapatkan sekolah, uji soal MNR ini juga event yang dinanti para siswa setiap tahunnya. Salah satunya pelajar dari SMPIT Birrul Waalidain, Galuh Ratu Asha. Siswi kelas 9 ini mengaku senang dengan hadirnya Uji Soal MNR di sekolah.
Klinik Pendidikan MIPA menyelenggarakan uji soal MNR.
“Senang dan dapat mengasah kemampuan berpikir, di samping itu uniknya, soal-soal KPM menjadi daya tarik saya untuk bersemangat belajar matematika,” ungkap siswi yang memiliki hobi menulis dan membaca ini.
Hal senada juga diungkapkan M Wildan Fathurrahman, siswa kelas 6. Cita-citanya ingin menjadi seorang pelukis tak menyurutkan semangatnya untuk menjajal soal matematika berbasis HOTS.
“Bagi saya, menuntaskan soal-soal matematika berbasis HOTS menjadi bagian dari seni tersendiri untuk mengasah kemampuan, hehehe,” ujarnya sambil berkelakar.